bakabar.com, TANJUNG – Potensi lebah madu kelulut tersebar ke sejumlah desa di Kabupaten Tabalong. Satu di antaranya adalah Desa Lano, Kecamatan Jaro.
Sebagai instansi pemerintah, KPH Tabalong memiliki tugas melakukan sosialisasi pengelolaan madu kelulut di Desa Lano. Mengingat budidaya madu kelulut sudah dilakukan baik secara perorangan maupun kelompok tani.
Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Uya, Ristiyono, mengatakan budidaya madu kelulut tergolong sederhana dan lokasinya bisa dengan sistem tumpang sari di kebun karet.
“Satu koloni bisa menghasilkan setengah liter madu dan bisa panen dalam satu bulan sekali,” ucap Ristiyono melalui siaran pers yang diterima bakabar.com, Sabtu (21/12).
Masyarakat setempat pun sangat antusias dan tertarik dalam mengembangkan usaha madu kelulut. Namun, mereka masih kurang pengetahuan dan keterampilan dalam proses budidaya, pemanenan, dan pengemasan.
Oleh sebab itu, sosialisasi materi pengelolaan madu kelulut dinilai sangat penting dalam mendukung keberhasilan budidaya.
“Selain itu, penyuluh kehutanan juga melaksanakan praktik pemanenan madu kelulut yang berjumlah 25 stup,” pungkasnya.
Baca Juga:Dukung Revolusi Hijau, Perusahaan Kayu di Tabalong Semai Puluhan Ribu Bibit Sengon
Baca Juga:Belasan Murid SMP Sekolah Alam Balikpapan Curi Ilmu di KPH Tabalong
Reporter : Muhammad Robby
Editor : Puja Mandela