Megaproyek Kalsel

Megaproyek Stadion Banjarbaru Dinilai Perlu, Tapi....

Djoko Pekik Irianto selaku pengamat olahraga buka suara terkait pembangunan stadion berstandar FIFA, Banjarbaru Internasional Stadium

Featured-Image
Stadion Demang Lehman Martapura Kabupaten Banjar. Foto-apahabar.com/Hendra Lianor

bakabar.com, JAKARTA - Djoko Pekik Irianto melihat megaproyek Stadion Banjarbaru pas saja untuk dibangun. Djoko merupakan pengamat sekaligus pakar manajemen prestasi olahraga nasional.

Menurutnya, pembangunan stadion tersebut memang perlu dilakukan guna mendapatkan hasil prestasi maksimal.

Baca Juga: Reaksi Banjarbaru Usai BIS Tak Masuk Prioritas Pusat

Namun, ia juga menambahkan harus adanya barometer penggunaan stadion Banjarbaru Internasional Stadium. 

"Secara basic perlu dibangun stadion berstandar FIFA, namun harus diperhitungkan untuk keberlangsungan ke depannya," ungkap Djoko Pekik saat dihubungi bakabar.com, Senin (6/11).

Baca Juga: Joss, Menpora Beri Sinyal Banjarbaru Punya Stadion Kelas FIFA

Dalam sisi yang sama, eks deputi IV Kemenpora ini mempertanyakan komitmen pemerintah Kalimantan Selatan untuk mampu membawa event berstandar Internasional. Sebab pembangunan stadion berstandar Internasional tersebut pastinya akan mengeluarkan biaya tinggi. 

"Apakah sudah memungkinkan pihak Kalimantan Selatan memikirkan terkait dengan apakah sudah mampu membawa event industri olahraga berstandar Internasional ke dalam stadion tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Reaksi Banjarbaru Usai BIS Tak Masuk Prioritas Pusat

Lebih dari itu, Djoko melihat syarat lainnya. Yakni minimal sekali ada klub yang berlaga di Liga 1 Indonesia yang bermarkas di Banjarbaru. Itu guna keberlangsungan fungsi dari stadion tersebut. 

"Jangan sampai sudah dibangun tidak ada yang basecamp di situ," tegas Djoko Pekik. 

Baca Juga: Beda Banjarbaru Stadium dengan 17 Mei dan Demang Lehman, Mana Lebih Unggul?

Dari segi pembangunan, Djoko Pekik mengimbau pemerintah juga harus memperhatikan perancangan standar FIFA. Itu mengingat pembangunan bukan untuk pertandingan semata. Melainkan juga sebagai sarana menggali potensi para atlet cabor lainnya.

"Tentu harus diperhatikan jika dibangun agar dapat difungsikan untuk proses pembinaan bukan sekadar pertandingan saja," pungkasnya. 

Editor
Komentar
Banner
Banner