bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai Kementerian BUMN gagal menangkal paham dan aksi terorisme.
Terlebih usai Dananjaya Erbening, karyawan PT KAI ditangkap lantaran diduga terlibat jaringan terorisme yang terafiliasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Ya mungkin saja, dari sudut ideologis ya. Mungkin kalau profesionalitas pengelolaan mungkin bagus tapi mungkin dari sudut ideologis kenyataannya kebobolan," kata Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).
Baca Juga: Polda Metro Klaim Polisi Tak Pasok Senjata ke Teroris, hanya Dititipi
Baca Juga: Polda Metro: 3 Anggota Polri Tak Terlibat Terorisme di Bekasi
Lebih lanjut, dari hasil pengembangan tersangka teroris DE (28) yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror, di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Mahfud meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut seluruh jaringan terornya.
"Ya tentu terorismenya kita tindak kan sudah kita tangkap terornya dan seluruh jaringannya mulai dicari," ujarnya.
Saat ini, ia masih menunggu hasil dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait aliran dana yang digunakan oleh pelaku teroris DE (28).
"Nah kalau soal dananya nanti nunggu BPK dulu dong. Apakah itu dana negara atau dana masyarakat yang disalurkan ke itu," pungkasnya.
Baca Juga: 3 Anggota Polri Ditangkap Terlibat Kasus Teroris
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut pihaknya menangkap seorang berinisial DE.
Baca Juga: BNPT: Bongkar Infiltrasi Kelompok Teroris di Lembaga Pemerintah
“Salah satu orang target Tindak Pidana Terorisme kelompok media sosial di wilayah DKI Jakarta berhasil ditangkap berinisial saudara DE,” kata Ramadhan, Senin (14/8).
Lebih lanjut, jenderal bintang satu itu menjelaskan DE ditangkap oleh Densus 88 pada Senin (14/8) hari ini.
“Pelaku ditangkap pada Senin, 14 Agustus 2023 di wilayah Bekasi,” sambungnya.