Pemilu 2024

Mahfud MD Klaim Tak Bicarakan Cawapres saat Bertemu Ganjar

Menkopolhukam Mahfud MD mengeklaim tak membicarakan peluang nominasi cawapres saat bertemu Ganjar Pranowo, beberapa waktu lalu.

Featured-Image
ARSIP - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (tengah depan) memimpin pembacaan Deklarasi Kebangsaan didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (kedua kiri), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kedua kanan), Pengasuh Ponpes Al Anwar K.H. Maimoen Zubair (keempat kanan) dan Habib Luthfi bin Yahya (kanan) dalam Apel Kebangsaan bertajuk Kita Merah Putih di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

bakabar.com, JAKARTA - Menkopolhukam Mahfud MD mengeklaim tak membicarakan peluang nominasi cawapres saat bertemu Ganjar Pranowo, beberapa waktu lalu.

Pertemuan keduanya sempat diunggah Ganjar dalam akun Instagramnya, Minggu (10/9) kemarin.

"Pertemuan dengan Pak Ganjar itu, ya, apa, ya, ngobrol-ngobrol ringan saja. Bicara soal, dia kan teman (saya), ya, dulu kan waktu di DPR itu," kata Mahfud di Istana Merdeka Jakarta, Senin (11/9).

Baca Juga: DPR Minta Stasiun TV Pikir-pikir Kampanyekan Ganjar di Masjid

Mahfud bahkan mengaku sering menjadi teman diskusi Ganjar tentang sejumlah hal.

"Kami sering berdiskusi tentang pemberantasan korupsi, nostalgia sajalah, makan-makan; cuma begitu saja," ujarnya.

Mahfud menjelaskan pertemuan dengan Ganjar itu terjadi di suatu tempat. Dia menekankan tidak ada pembicaraan soal dirinya menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar dalam pertemuan itu.

"Ndak, ndak (tidak ada pembicaraan mengenai cawapres). Kami tahu bahwa keputusan itu ada di pimpinan partai dan pimpinan partai sudah punya pertimbangan-pertimbangan dan ukuran-ukuran sendiri. Oleh sebab itu, kami enggak bicara soal capres-cawapres," jelas Mahfud.

Baca Juga: Golkar Respons Positif Nama Ridwan Kamil Masuk Bursa Cawapres Ganjar

Dia menegaskan bakal calon pendamping Ganjar untuk Pilpres 2024 akan ditentukan oleh koalisi partai politik yang dipimpin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Ibu Megawati itu punya sumber-sumber yang sudah kayak survei yang terbuka disiarkan orang maupun survei sendiri; itu sudah punya," imbuhnya.

Dengan Megawati pun, Mahfud mengaku belum ada pembicaraan tentang dirinya bakal menjadi bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar.

Mahfud menegaskan tidak perlu pula membahas mengenai bakal cawapres, baik dengan Ganjar, PDI Perjuangan, maupun partai lain; karena dia meyakini partai-partai sudah memiliki instrumen lengkap untuk menentukan pasangan bakal capres-cawapres yang akan diusung.

"Kalau bagi kami itu, ya, mudah-mudahan Tuhan memberi yang terbaik bagi Indonesia; bukan terbaik bagi orang yang ingin. Nah, itu saja yang kami bicarakan dan saya sudah sering makan bersama Ganjar. Cuma karena ini situasi politik begini, lalu jadi berita," katanya.

Baca Juga: Mahfud Bahas Soekarno dan Lahirnya Pancasila di Turki

Mahfud juga mengakui sering bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, terlebih sejak dirinya masih menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Sejak zaman BPIP, saya bersama Bu Megawati hampir setiap saat, ya. Saya kan alumnus BPIP, sering ketemu Bu Megawati. Baru-baru (ini), dalam waktu belum lama ini, juga bertemu. Itu agak lama, tapi kami ndak bicara soal pilpreslah, karena saya tahu itu bukan domain saya untuk bicara. Ibu Megawati lebih tahu semuanya tentang setiap orang, begitu. Jadi, kami nggak bicara itu. Kami menghormati aja," kata Mahfud.

Dia mengungkapkan pertemuan-pertemuannya dengan Megawati dilakukan dalam rangka membahas situasi politik, ideologi, hingga konstitusi.

"Yang terakhir, saya bertemu (berdiskusi) masalah mahasiswa ikatan dinas yang dulu disekolahkan oleh Bung Karno di luar negeri, terus nggak bisa pulang selama puluhan tahun. Itu saya update ke Bu Mega," ujar Mahfud.

Editor


Komentar
Banner
Banner