Pemilu 2024

DPR Minta Stasiun TV Pikir-pikir Kampanyekan Ganjar di Masjid

Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia meminta stasiun televisi mempertimbangkan aspek etika dalam tayangan azan yang menyisipkan iklan Ganjar Pranowo.

Featured-Image
Calon Presiden Usungan PDIP, Ganjar Pranowo muncul sebagai model dalam tayangan Adzan di Televisi Swasta, dan dinilai sebagai politik identitas. Foto: Tangkapan Layar

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia meminta stasiun televisi mempertimbangkan aspek etika dalam tayangan azan yang menyisipkan iklan Ganjar Pranowo.

Sebab tayangan televisi merupakan frekuensi publik sehingga tak elok menyajikan bakal capres Ganjar Pranowo sebelum masa kampanye di rumah ibadah. 

"Tetapi kemudian soal etik, soal etik memang harusnya kan yang punya tv itu kan mbok ya harus mempertimbangkan lah," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/9).

Baca Juga: Muncul di Tayangan Azan, Ganjar Bidik Suara Umat Islam

"Kan sekarang orang lagi ramai, katanya enggak boleh kampanye di rumah ibadah, kan kira-kira begitu," sambung dia.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyebut stasiun televisi harus bisa mempertimbangkan aturan hukum soal iklan kampanye yang belum waktunya tiba.

"Kecuali nanti kalau sudah diatur dalam masa kampanye, masuknya sosok-sosok capres atau cawapres atau calon anggota DPR itu pasti akan diatur," jelasnya.

Baca Juga: Ganjar Tampil di Tayangan Azan: Bukan Politik Identitas Terlarang!

Saat ini, Doli tak mempersoalkan adanya iklan yang menampilkan sosok capres Ganjar Pranowo di media televisi, menurutnya hal tersebut adalah langkah dukungan partai Perindo terhadap Ganjar.

"Itu kan azan itu terjadi setelah Perindo dukung pak Ganjar, dan Perindo karena memang punya televisi ya dari segi kampanye sah sah saja, itu memang instrumennya mereka yakan," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner