bakabar.com, SOLO - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Prof. Mudhofir menjelaskan masih fokus untuk mendapatkan data-data valid terkait jumlah mahasiswa baru yang teregistrasi pinjaman online (pinjol).
"Saya akan panggil dekan-dekan untuk mendata. Karena fokus kami adalah bagaimana mahasiswa baru yang sudah registrasi. Data dan keamanan ini yang menjadi fokus," katanya saat ditemui Senin (14/08).
Prof. Mudhofir kembali menegaskan bahwa pihak kampus telah mengambil tindakan tegas. Salah satunya dengan melakukan pemanggilan dewan mahasiswa (Dema) dan membatalkan kerja sama dengan sponsor yang terindikasi pinjol.
"Hari ini kami ingin memastikan data yang sebenarnya berapa. Untuk nanti kami serahkan ke pihak berwenang untuk dilindungi. Karena kami tidak punya kapasitas memerintahkan uninstall," sambungnya.
Baca Juga: Cerita Mahasiswa Baru UIN Solo Diminta Registrasi Pinjol
Selain itu, ungkap Prof. Mudhofir, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah melakukan pemanggilan terhadap Dema dan sebagian sudah menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk penyelidikan.
Prof. Mudhofir menegaskan, adapun jumlah mahasiswa baru untuk tahun ini sebanyak 4.027 mahasiswa. Sementara itu, dari data sebelumnya, ia mengungkapkan, sedikitnya ada 500 mahasiswa yang telah melakukan registrasi terkait pinjol.
"Setelah kami melakukan pencegahan lebih dini. Maka jumlahnya tentu akan lebih banyak yang diselamatkan," jelasnya.
Prof. Mudhofir menambahkan, "Karena tidak ada intruksi dari dema berikutnya, kami akan minta data dan akan konsultasi data itu diapakan. Tentu kampus dengan pihak berwenang."