bakabar.com, SOLO - Mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Solo, Muhammad Farhan mengungkapkan kronologis mahasiswa baru yang diminta untuk mengunduh aplikasi dan registrasi pinjaman online (pinjol).
Dalam pengakuannya, Farhan beruntung ia tidak masuk dalam satu mahasiswa baru yang terdaftar dalam pinjaman online tersebut. Saat hendak mengunduh aplikasi pinjol, ia mengalami gangguan jaringan. Sehingga proses pengunduhan aplikasi tidak berjalan.
"Itu dari grup mahasiswa baru, disuruh untuk mendownload aplikasi Aladin. Kemudian sampai di pembekalan itu disuruh daftar. Beruntungnya saya gak sempat masuk ke pendaftar. Sempat registrasi tapi gak bisa, gagal," katanya saat ditemui bakabar.com, Senin, (14/8).
Baca Juga: Dipanggil OJK, DEMA UIN Surakarta Akui Kerja Sama dengan PUJK
Merasa curiga dengan hal tersebut, Farhan sempat menanyakan langsung kepada kakak tingkat. Namun diminta untuk tetap mengikuti apa yang diminta oleh kakak tingkat atau pun pihak panitia.
"Sempat tanya-tanya buat apa, suruh ikut aja sama kakak kelas. Katanya suruh diulang terus tapi tetap gak bisa. Ada yang gak bisa, tapi banyak yang bisa," imbuhnya.
Mahasiswa baru dari Fakultas Sejarah Peradaban Islam tersebut sempat diminta untuk mentransfer kembali uang sebesar Rp 50.000. Tak hanya itu, Farhan juga diminta untuk melakukan registrasi KTP dan juga NIK.
"Nanti ditransfer, suruh transfer kembali gitu. Nominalnya Rp 50.000. Tapi ini malah beruntung gak jadi registrasi," tandasnya.
Baca Juga: Ketua Dema UIN Dicopot Buntut Mahasiswa Baru Registrasi Pinjol
Selain Farhan hal serupa juga sempat dialami Fitria Nur Aini, mahasiswa baru UIN Raden Mas Said Solo asal Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Namun lagi-lagi beruntungnya Fitria tidak sempat melakukan registrasi.
"Kemarin kayaknya malam-malam di chat di grup mahasiswa baru per fakultas. Suruh ngisi link sama kakak tingkatnya. Tapi kebetulan kemarin saya gak ngisi. Saya gak tau, karena kebetulan saya gak nyimak," katanya.
Fitria mengaku sangat bersyukur tidak ikut dalam daftar mahasiswa yang teregistrasi pinjol tersebut.
"Kemarin itu juga banyak temen-temen yang ga masukin scan KTP. Banyak banget kayak ga semua. Bersyukur gaK ikut-ikut. Harapannya ke depan Dema lebih bisa bijak lagi nyari sponsor. Sayang banget ini acaranya banyak yang batal sebenarnya 5 hari jadi 3 hari saja," tandasnya.