Maba Teregister Pinjol

Mahasiswa Baru Teregister Pinjol, Rektor UIN Jamin Kerahasiaan Data

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Solo, Prof Mudhofir menjamin data para mahasiswa baru yang telah teregistrasi pinjaman online (pinjol)

Featured-Image
Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Solo. Foto: apahabar.com/Fernando

bakabar.com, SOLO - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Solo, Prof Mudhofir menjamin data para mahasiswa baru yang telah teregistrasi pinjaman online (pinjol).

"Itu kesalahan apapun yang dibuat Dema. Kampus akan memberikan advokasi perlindungan. Nanti akan didata, apakah posko pengaduan atau lewat pendataan. Kalau sudah seperti ini kampus tidak lari tapi menuntaskan mencari solusi terbaik," ungkapnya saat dihubungi Rabu, (09/08).

Mudhofir kemudian menyebut soal sanksi nanti secepatnya akan diumumkan. Karena sebelumnya sudah ada rekomendasi dari dewan kode etik.

"Ya akan kami data, bahkan bila perlu jika membahayakan kenyamanan dan kemanan. Kita berkonsultasi dengan pihak berwenang," jelasnya.

Baca Juga: Rektor UIN Solo Minta Dema Batalkan Kerjasama dengan Pinjol

Sebelumnya, Dewan Kode Etik Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Solo mendapatkan temuan baru usai kasus mahasiswa baru (Maba) diminta daftar pinjaman online (Pinjol) viral.

Pihaknya menemukan ada kompensasi untuk registrasi mahasiswa baru sebesar Rp160 juta yang dilakukan Dema dengan pihak sponsorship.

"Itu satu dari tiga sponsor (pinjol). Kami mendapatkannya bukan dari Dema. Kami punya cara untuk memperoleh informasi itu, berdasarkan MoU antara Dema dengan sponsor," ungkap Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Raden Mas Said Solo Syamsul Bakri, Selasa, (8/8) kemarin.

Meskipun demikian, pihaknya menegaskan Dema sebenarnya tak berhak melakukan hal tersebut. Dikarenakan tanpa sepengetahuan pihak kampus dan nominal yang terbilang tidak sedikit.

Baca Juga: Maba UIN Surakarta Keluhkan Registrasi Pinjol, Rektor Akui Kecolongan

"Mahasiswa tidak berhak ada MoU, apalagi ada nominal. Padahal PBAK ditanggung universitas, fakultas saja cari sponsorship gak bisa seperti itu. Itu rawan macam-macam. Mengapa sponsorship sebesar itu, itu kan data-data mahasiswa yang registrasi itu," sambungnya.

Hingga kini pihaknya terus mendalami soal jumlah pasti maba yang telah melakukan registrasi pinjol. Dari pengakuan Dema jumlah maba yang teregister tidak lebih dari 500 orang.

"Pengakuan kemarin 500an. Dari informasi yang ada, itu di FIT saja sudah 300an lebih. Belum fakultas lain, bisa 1.000an lebih. Informasi masih simpang siur, kita belum memperoleh data pasti. Kalau FIT 300an, masih ada empat fakultas lain," tandasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner