bakabar.com, BANJARMASIN - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) banyak menampung pelajar. Sayangnya lulusan sekolah ini bekerja tak sesuai bidang, bahkan ada yang masih mengganggur.
Kenyataan itu diakui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Yusuf Effendi.
“Banyaknya lulusan SMK masuk kerja tak sesuai bidangnya," ujar kadisdikbud ini.
Ia mencontohkan, beberapa lulusan SMK jurusan penyiaran dan multimedia, namun bekerjanya justru di bidang lain. Makanya ilmu yang didapat saat sekolah tidak dapat digunakan maksimal.
Hal itu sontak membuat dia kecewa pada sekolah SMK yang tidak menjalin kerja sama dengan instansi-instansi yang sesuai dengan bidang keahlian di kejuruan masing-masing.
“Itu adalah salah satu cara agar nantinya anak-anak kita, para lulusan SMK dapat diserap oleh lapangan pekerjaan yang tersedia,” Sambung Yusuf.
Baca Juga:Yulia, Staf Komisi IV DPRD Kalsel Mengkritisi Bahasa Gaul
Dia menyebut di Kalimantan Selatan ada satu sekolah SMK yang sudah bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara. Tidak hanya menerima lulusan, akan tetapi perusahaan itu sudah membantu membina anak-anak SMK sejak magang.
Tidak hanya diajarkan berbagai teori soal ke listrikan, anak juga diajarkan langsung turun ke lapangan, seperti ke pembangkit listrik atau suasana kerja di kantor.
“PLN juga menyerap tenaga kerja langsung dari lulusan SMK itu, karena sudah melihat kinerja dan potensinya selama masa magang,” sambungnya.
Hal inilah yang menurutnya perlu dilakukan oleh pihak sekolah, agar ilmu yang diberikan dapat benar-benar diimplementasikan oleh peserta didik sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Apalagi saat ini masih diperlukan tenaga kerja yang memiliki kompetensi khusus di bidangnya yang diharapkan mampu berkontribusi bagi pengembangan sektor industri di Kalimantan Selatan.
Baca Juga:Jembatan Alalak Direnovasi, Jalur Truk Dipindah ke Jalan Lingkar Utara
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif