Tulisan Provokatif

Loyalis Jokowi Datangi Balai Kota Solo Bawa Tulisan Provokatif

Seseorang yang diduga loyalis Jokowi mendatangi kompleks depan Balaikota Solo dan membawa tulisan-tulisan provokatif, Senin, (20/11) malam.

Featured-Image
Loyalis Jokowi mendatangi depan Balaikota Solo, Selasa, (21/11) malam. Foto: DPC PDIP Solo

bakabar.com, SOLO - Seseorang yang diduga loyalis Jokowi mendatangi kompleks depan Balai Kota Solo dan membawa tulisan-tulisan provokatif, Senin (20/11) malam.

Tulisan-tulisan provokatif tersebut ditempelkan pada gerobak yang dibawanya. Beberapa tulisan tersebut di antaranya; "Kami loyalis Jokowi, Kami ingin melihat Megawati tanpa nama Soekarno bisa apa?."

"PDIP/Megawati hobi pelaku macak korban."

"Kau Hina Loyalis Jokowi Kami Lawan, Jokowi Presiden Terbaik Kami."

"Kami ikut Jokowi Jas Merah pesan PDI Soekarno komunis naskom sejati. Mega menolak perintah Soekarno yaitu yang mengaku sebagai anak ideologi Soekarno. Haruslah kiri yaitu komunis," bunyi tulisan itu.

Loyalis Jokowi mendatangi Balaikota Solo. Foto: DPC PDIP Solo
Loyalis Jokowi mendatangi Balaikota Solo. Foto: DPC PDIP Solo

Terpisah, Sekretaris DPC PDIP Kota Solo, Teguh Prakosa baru mengetahui adanya loyalis Jokowi yang mendatangi Balai Kota Solo usai dihubungi petugas yang berjaga.

"Saya baru datang usai ke tempatnya bu Roro, Manahan. Terus saya meluncur, lalu saya ngomong udah saya telepon pak wakapolres saja. Kita percayakan pada aparat keamanan," ungkapnya

Teguh mengimbau sebagai peserta pemilu agar semua masyarakat Kota Solo menahan diri. Artinya dengan adanya isu apapun. Dengan gambar-gambar yang provokatif tidak perlu ditanggapi. Namun dilaporkan ke pihak berwenang.

Baca Juga: Megawati Bersuara, INDEF: Sinyal Pecah Kongsi PDIP dan Jokowi

"Nanti kita pantau saja tindak lanjutnya seperti apa. Jadi kalau sudah dilaporkan tidak ada tindak lanjut baru kita laporan mengajukan laporan ke Polres. Tapi kalau ini ditindaklanjuti berarti kita gak perlu laporan. Kalau itu demo tidak pada waktunya, karena sudah diatas jam 6 malam," terangnya.

Teguh sempat berkomunikasi dengan loyalis tersebut. Ia sempat mengaku orang Magelang, namun mereka tidak meyakininya. Karena terlihat dari omongannya yang kagok.

"Dia juga ngaku PDIP, lalu tak tanyain PDIP ngapain. Kamu bisa tunjukkan nggak, dia nggak bisa nunjukkan KTA," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner