bakabar.com, JAKARTA - Love scamming sebuah tindak kejahatan mengatasnamakan cinta dalam melancarkan aksinya. Pelaku kerap merugikan korban secara materi.
Love scamming atau romance scammers adalah tindakan penipuan berkedok asmara. Pelaku memakai trik kepercayaan, melibatkan perasaan degnan bersikap romantis dan mencintai korban. Kemudian menggunakan niat tersebut untuk melakukan penipuan.
Tindak kejahatan ini kerap menimpa seorang perempuan atau pria yang membutuhkan kasih sayang dan haus akan cinta, dan mudah terjebak dengan janji manis tersebut.
Kejahatan ini bermula melalui aplikasi kecan atau media sosial, kerap melibatkan catfishing dan love bombing. Penipuan ini memanfaatkan kebutuhan manusia yang haus akan cinta.
Di Indonesia sendiri memiliki hukum tersendiri mengenai love scamming, dan sudah tersedia payung hukum untuk melindungi korbannya.
Mengutip Kemenpppa, Jumat (10/11), tindakan love scamming termasuk dalam Kejahatan Berbasis Gender Online (KBGO), dan masuk ke dalam UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
Pelaku KBGO bisa diancam masuk penjara paling lama 4 (empat) tahun kemudian dikenakan denda sebanyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).
Apabila kekerasan seksual berbasis elektronik dilakukan dengan memperdaya, memeras, hingga mengancam, maka dapat diancam dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Mengenal Ciri-ciri Romance Scammers
Penipuan romantis ini memiliki banyak tanda yang sangat halus dan berbahaya bagi korban, karena kerap menjerat secara emosional dengan membangun kepercayaan sebelum mengeksploitasi mereka.
Untuk menghindari penipuan ini, waspadai beberapa tanda mencurigakan saat Anda mulai mengenal seseorang melalui aplikasi kencan atau media sosial.
Tidak Menggunakan Foto Asli atau Memalsukan Identitas
Pelaku love scamming kerap memalsukan foto yang digunakannya dengan seseorang yang memiliki wajah yang rupawan.
Tak jarang, menciptakan kepribadian terlalu bagus, dalam mencuri hati korban dan mencuri uang mereka. Mereka kerap memalsukan pekerjaan mereka sebagai dokter bahkan polisi atau tentara.
Mereka juga kerap menghindari saat melakukan komunikasi langsung seperti menelpon, video call atau bertemu di dunia nyata.
Memaksa Untuk Meminta Kontak Pribadi
Curigalah ketika seseorang di aplikasi kencan atau media sosial meminta nomor telepon atau email untuk memindahkan komunikasi secara personal dengan Anda.
Hal ini memudahkan mereka mengakses informasi pribadi Anda, maka hindari saat mereka mulai memperlihatkan ciri-ciri tersebut.
Mudah Mengungkapkan Rasa Cinta dan Membatalkan untuk Bertemu
Seringkali, pelaku mengungkapkan perasaan mereka dalam waktu yang relatif singkat. Bahkan mengatakan jatuh cinta dengan mudah.
Tak jarang mereka akan membahas menuju jenjang yang lebih jauh seperti pernikahan. Hal ini membuat korban akan terpedaya dengan niat baik mereka.
Para pelaku juga sering membatalkan janji saat melakukan pertemuan dengan berbagai macam alasan.
Selalu Meminta Uang untuk Kebutuhan Darurat
Curigalah ketika seseorang yang tidak Anda kenal secara langsung meminjam atau meminta uang pada Anda. Mereka kerap memberikan beribu alasan untuk hal tersebut dalam waktu singkat.
Anda bisa menghindari incaran dari love scammers tersebut dengan berhati-hati pada orang yang baru Anda kenal melalui media sosial. Jangan terlalu memberikan informasi mengenai diri Anda pada mereka.
Serta selalu melihat foto profil dan identitas saat memulai menjalin hubungan dengan orang baru. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.