Nasional

Lomba Badaku, Melestarikan Permainan Tradisional di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru

Demi melestarikan permainan tradisional nusantara, Museum Lambung Mangkurat menggelar lomba badaku dan terbuka untuk umum.

Featured-Image
Lomba badaku di Museum Lambung Mangkurat. Foto-apahabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Kehadiran para srikandi dalam lomba badaku di Meseum Lambung Mangkurat, Senin-Selasa (21-22/8/2023), membuat suasana pagi lebih cerah.

Apalagi yang ikut lomba berpenampilan menarik. Itu lah yang membuat permainan tradisional nusantara ini diharapkan dapat terjaga kelestariannya di Bumi Lambung Mangkurat.

Badaku kali ini menggunakan alat daku atau disebut pedakua dengan lubang tujuh. Setiap biji-bijian atau anak daku diisi ke tujuh lubang tersebut.

Dalam satu permainan daku, mempertandingkan dua orang. Pemenangnya yang berhasil mengumpulkan anak daku paling banyak. 

Jika permainan daku kerap dimainkan anak-anak, kali ini peserta lomba daku di Museum Lambung Mangkurat Banjarbaru itu untuk orang dewasa.

Tercatat ada 32 peserta mengikuti lomba daku yang digelar selama dua hari di museum yang berlokasi di Jalan A Yani, Banjarbaru itu.

Lomba daku ini digelar masih dalam memeriahkan momen kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia.

"Hadiahnya uang tunai dan trofi," kata Kepala Museum Lambung Mangkurat, Taufik Akbar, Selasa (22/8).

Akbar bilang, nilai yang terkandung dalam permainan badaku ini adalah pendidikan.

Tiap pemain diharuskan menghitung jumlah biji daku dan merumuskannya agar bisa menang.

"Jelas nilai yang terkandung di sini adalah pendidikan, konsentrasi dan kehati-hatian. Ini sangat bagus diterapkan di sekolah maupun dalam lingkungan kerja," paparnya.

Ke depan kata dia, lomba ini akan ditingkatkan lagi. Sehingga anak-anak sekolah bisa mengikutinya.

Badaku memang permainan tradisional yang dimainkan oleh anak-anak. "Kami juga terus meningkatkan budaya Banjar," ujar Akbar.

Di sisi lain, kunjungan museum ini meningkat 30 persen dibanding pekan sebelumnya. "Ada peningkatan usai 17 Agustus ini," tandas Akbar.

Sementara pemenang lomba badaku, K Yulia Prajab mengikuti lomba ini karena memang senang dengan permainan tradisional tersebut. "Seperti nostalgia masa kecil," akunya.

Kali ini ia berhasil memenangkan lomba. "Alhamdulillah bisa menang lomba. Untuk menang di lomba ini tak ada rahasianya. Hanya kebetulan saja," tutur Yulia perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel itu.

Baca Juga: Lestarikan Olahraga Tradisional, Museum Lambung Mangkurat Gelar Lomba Balogo

Editor


Komentar
Banner
Banner