bakabar.com, MARABAHAN - Duel ketat mewarnai lomba manyipet atau menyumpit yang digelar Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Barito Kuala (Batola), Kamis (24/8).
Menyemarakkan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, kejuaraan tersebut dilangsungkan di halaman Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Batola.
Tercatat 36 peserta putra dan 6 putri dari berbagai kecamatan yang berpartisipasi. Satu persatu menampilkan keahlian meniup damek (anak sumpit), lalu diarahkan ke poin tertinggi.
Duel ketat lantas terjadi di kategori putra, terutama di babak sepuluh besar yang merupakan babak penentuan peringkat.
Setelah masing-masing 5 penyumpit tampil, Roy Ahmad dan Jamhari sama-sama mengumpulkan poin tertinggi 117. Akhirnya untuk menentukan pemenang, mereka harus bertanding di babak tambahan.
Dengan ketentuan bertanding dalam satu sesi, Jamhari berhasil mengumpulkan 36 poin. Adapun Roy Ahmad hanya memperoleh 34 poin.
Hasil tersebut menempatkan Jamhari sebagai jawara, sedangkan Roy Ahmad di peringkat kedua. Adapun peringkat ketiga ditempati Aris yang memperoleh 105 poin di babak sepuluh besar.
"Alhamdulillah bisa juara, meski sebenarnya sudah lama tidak berlatih. Namun sebelum bertanding, saya sempat berlatih sehari sebelumnya" ungkap Jamhari.
"Kunci kemenangan saya hanya berusaha fokus dan tidak terpengaruh dengan hasil lawan. Juga tak terburu-buru meniup damek," imbuh warga Kelurahan Ulu Benteng di Kecamatan Marabahan ini.
Sementara di kategori putri, predikat juara disandang Abdilla yang mewakili MAN 1 Marabahan. Kemudian Najwatul Salamah sebagai runner up, serta Jelita di peringkat ketiga.
Selain lomba menyumpit, KORMI juga menggelar kepiawaian balogo di Siring Ulek Marabahan dan ketapel di Taman Surya Kencana.
Peserta yang berpartisipasi tak kalah meriah. Balogo diikuti 111 peserta putra dan 12 putri. Sedangkan ketapel diramaikan 40 peserta putra dan 12 peserta putri.
Mewaki Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan KORMI Batola.
"Selain memberikan hiburan, kegiatan tersebut juga mengenalkan beragam olahraga tradisional kepada generasi muda," ungkap Zulkipli.
"Terlebih sekarang olahraga dan permainan tradisional telah tergerus permainan modern, seiring kemudahan menikmati teknologi. Sementara olahraga tradisional hanya bisa disaksikan dalam momen-momen tertentu," imbuhnya.
Di sisi lain, sambutan masyarakat Batola terhadap penyelenggaraan olahraga tradisional maupun rekreasi, terbilang cukup tinggi.
"Buktinya sudah terdapat 18 induk organisasi (inorga) yang terhimpun dalam KORMI Batola. Adapun KORMI Kalimantan Selatan, telah menaungi 56 inorga," sahut Akhmad Wahyuni, Ketua KORMI Batola.