bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan perlu dilakukan sistem manajemen rekayasa lalu lintas yang serius menjelang masa angkutan Lebaran 2023. Hal itu seiring besarnya minat masyarakat untuk mudik karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah ditiadakan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (24/2) menjelaskan bahwa jalan tol menjadi pusat perhatian mereka.
"Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, khususnya di jalan tol, 'rest area', itu adalah salah satu sumber kemacetan apabila 'management traffic'-nya tidak dikelola dengan baik," katanya.
Sebelumnya, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat mengecek kesiapan jalan tol Jakarta menuju Semarang menjelang masa angkutan Lebaran 2023 pada Kamis (23/2) berkoordinasi dengan Korlantas Polri, Kementerian PUPR, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) dan PT Jasa Raharja (Persero).
Baca Juga: Angkutan Lebaran 2023, Kemenhub Uji Petik Kelaiklautan Kapal
Lebih lanjut, dia mengatakan rekayasa lalu lintas yang diterapkan harus bisa menghindari atau mengurai kepadatan di titik-titik yang rawan kemacetan. Menurutnya, untuk mengurangi tingkat kemacetan dan kecelakaan diharapkan masyarakat bisa memaksimalkan program mudik gratis 2023.
Empat gerbang tol utama
Direktur Operasional PT Jasa Marga (Persero) Fitri Wiyanti memaparkan prediksi volume lalu lintas saat arus mudik melalui empat gerbang tol utama diperkirakan sebesar 2,21 juta kendaraan, naik 2,8 persen dari Lebaran 2022 (2,15 juta) atau naik 8,44 persen dari Lebaran 2019 (2,04 juta).
"Sedangkan untuk arus balik, diprediksi H+1 sampai dengan H+10 melalui empat gerbang tol utama sebesar 2,32 juta kendaraan naik 1,4 persen terhadap Lebaran 2022 (2,29 juta) atau naik 5,4 persen terhadap Lebaran 2019 (2,19 juta)," ujar Fitri.
Adapun, terdapat beberapa titik kepadatan yang mendapat perhatian khusus di antaranya ruas tol Jakarta-Cikampek (KM 47- KM 66, KM 70-KM 72), ruas tol Cikampek-Palimanan (KM 72-KM 188) dan beberapa lokasi "rest area" dan ruas tol Palimanan-Kanci (KM 189-KM 214).
Baca Juga: Urai Kepadatan di Stasiun Manggarai, Kemenhub Bangun Tangga Tambahan
Untuk mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran 2023, BPJT dan PT Jasa Marga akan mengoperasikan 58 "rest area" di kedua ruas jalur tol sebagai tempat istirahat dan pelayanan bagi para pemudik.
Tol Cisumdawu
Sementara itu, sekretaris BPJT Yongki Triono mengatakan saat arus mudik dan balik Lebaran 2023, tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) akan dioperasikan secara fungsional sepanjang 60 km sebagai alternatif jalan tol dari Bandung menuju Kertajati ataupun sebaliknya.
"Kemungkinan besar tol Cisumdawu sudah bisa beroperasi fungsional saat mudik Lebaran nanti sehingga bisa jadi alternatif jalan tol bagi pemudik. Kemudian, untuk pelebaran jalan di ruas tol Cikampek pun ditargetkan akan selesai 2 minggu sebelum lebaran," ujar Yongki.
Terkait dengan pengendalian arus lalu lintas, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan akan memberlakukan pengalihan arus jika terjadi kepadatan saat arus mudik di beberapa ruas tol dan akan menerapkan skema contra flow jika terjadi kepadatan pada arus balik.
Baca Juga: Lebaran 2023, Kemenhub Kembali Gelar Program Mudik Motor Gratis
"Akan dilakukan beberapa skema rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan," ujarnya.
Personel yang bertugas akan mengantisipasi lebih awal agar kendaraan tidak berhenti di bahu jalan serta akan dilakukan buka-tutup rest area secara situasional jika sudah melebihi kapasitas.