bakabar.com, MARABAHAN - Pergeseran posisi dan pengisian jabatan definitif, akhirnya terjadi dalam lingkup Pemkab Barito Kuala (Batola).
Ditandai dengan pelantikan dan pengambilan sumpah 8 pejabat struktural yang dilakukan Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, Senin (17/7).
Mereka terdiri dari 1 orang camat, 4 pejabat administrator dan 3 pejabat pengawas.
Beberapa pejabat administrator yang bergeser adalah Mukti Wahono. Dari sebelumnya Camat Jejangkit, Mukti dipercaya sebagai Kepala Bagian Umum Setda Batola.
Posisi Kabag Umum Setda Batola sendiri cukup lama ditempati pelaksana teknis, setelah pejabat sebelumnya menjalani masa persiapan pensiun.
Sementara jabatan Camat Jejangkit diembankan kepada Muhammad Didik Kaharudin. Sebelumnya Didik menjabat sebagai Kabid Layanan E-Government di Diskominfo Batola.
Kemudian Eko Purnama Sakti bergeser dari posisi Camat Marabahan menjadi Kabag Umum Sekretariat DPRD Batola. Eko menggantikan H Akhmad Tajuddin yang pensiun 1 Maret 2023.
Dengan demikian, dua kecamatan akan dipimpin pelaksana harian.
Sebelumnya Mandastana juga dipimpin pelaksana harian, setelah pejabat sebelumnya Maryon Setiawan meninggal dunia 22 Juni 2023.
Adapun Kabid Hortikultura di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura yang kosong sejak akhir 2022, ditempati Miliyarto.
Sebelumnya Miliyarto merupakan Analis Ketahanan Pangan di Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Batola.
Juga dilantik Risa Askya sebagai Kabid Mutasi Pegawai di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Batola.
Risa sebelumnya adalah Ahli Muda Penggerak Swadaya Masyarakat di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Batola.
Sementara dari jajaran pejabat pengawas, mereka yang dilantik di antaranya H Helman Noor dengan jabatan Kepala UPT Pasar Marabahan.
"Kepada semua pejabat yang dilantik, saya berpesan agar tak berhenti berjuang dan menyenangkan orang sekeliling, terutama masyarakat melalui kerja profesional, bertanggung jawab dan teliti," papar Mujiyat seusai prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah.
Terkait dengan profesionalisme, Mujiyat juga menekankan semua ASN di Batola untuk meningkatkan prestasi kerja atas dasar kemampuan, serta berupaya menyempurnakan dan perbaikan kinerja.
"Itu dilakukan agar setiap pekerjaan tidak menjadi rutinitas semata. Kalau sudah terjebak dalam rutinitas, biasanya berpengaruh kurang baik terhadap suasana dan kepuasan kerja," tukas Mujiyat.
"Apabila kepuasan kerja tidak tercapai, berarti harus dievaluasi. Makanya kedepan semua pejabat akan diasesmen agar terjadi perubahan positif untuk pembangunan Batola," tegasnya.