bakabar.com, JAKARTA - Menghabiskan waktu di bawah teriknya matahari membuat kulit terbakar (sunburn). Jika sudah tersengat, ada cara mengobatinya.
Terpapar sinar UV terus menerus tanpa perlindungan dapat menimbulkan kerusakan, dan menambah permasalahan seperti kanker kulit.
"Banyak yang bilang bahwa terkena matahari pada awal musim panas itu tak masalah, namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar," ujar Dr. Ida Orengo, ahli kecantikan di Baylor College of Medicine, Texas, dilansir HuffPost.
American Academy of Dermatology Association melaporkan, bahwa satu dari lima orang di Amerika menderita kanker kulit seumur hidupnya. Dan menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, kanker kulit adalah kanker paling umum di AS.
Meskipun sengatan matahari (sunburn) dapat dihindari, namun jika sudah terlanjur mengalaminya dapat mengobati secara mandiri di rumah.
1. Mandi dengan Air Dingin
Menurut Orengo, mandi dengan air dingin adalah cara terbaik untuk membantu meringankan sengatan matahari. Juga dapat mengurangi peradangan, pembengkakan serta lecet pada kulit.
"Tidak boleh mandi air panas atau hangat, karena hanya akan memperburuk keadaan," katanya menambahkan.
Ia juga menyarankan menggunakan sabun yang lembut. Dan seusai mandi, keringkan tubuh dengan cara menepuk ringan pada bagian basah, tidak menggosoknya dengan kasar pada kulit yang iritasi.
2. Menggunakan Pelembab
Pelembab ringan seperti petroleum jelly bagus untuk kulit terbakar akibat sinar matahari, karena bersifat menenangkan. Dan hindari pelembab dengan kandungan berbahaya seperti acid, wangi-wangian, alhokol dan benzocaine yang dapat menyebabkan iritasi bertambah.
"Emolien, beserta bahan lembut lainnya akan membantu menenangkan dan memperbaiki kulit yang terbakar," kata Dr. Leah Jacob, asisten profesor di dermatologis Tulane University School of Medicine di New Orleans, AS.
Lidah buaya (aloe vera) juga dipercaya dapat menenangkan kulit yang terbakar, asalkan tidak dikombinasikan dengan bahan berbahaya lainnya.
"Saya merekomendasikan mengoleskan gel atau ekstrak lidah buaya ke kulit yang terbakar untuk menenangkannya," ujar Orengo.
3. Mengompres Air Dingin
Sama seperti mandi, kompres air dingin dapat menenangkan kulit yang iritasi akibat paparan sinar matahari.
Jacob menjelaskan, untuk melakukannya cukup letakkan handuk dingin yang basah di atas luka bakar akibat sinar matahari. Atau dapat menaruh handuk basah di dalam kulkas terlebih dahulu dan mengompresnya pada kulit yang terbakar.
4. Meminum H2O
H2O merupakan nama kimia dari air mineral, Orengo menjelskan bahwa saat terbakar sinar matahari, kulit kehilangan cairan dan untuk mengatasi hal tersebut, pastikan diri tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih.
"Salah satu hal yang membantu kulit adalah tercukupnya air di tubuh," kata Orengo.
5. Meminum Obat
Karena terbakar sinar matahari menyebabkan peradangan pada kulit, Jacob menyarankan menggunakan obat untuk menguranginya.
Namun penggunaannya tidak boleh secara berlebih, dan sesuai takaran atau resep dokter. Ia juga menambahkan menggunakan ibuprofen yang dapat membantu mengatasi rasa sakit.
Selain itu menurut Orengo melakukan proteksi terhadap kulit merupakan hal utama yang harus dilakukan, biasakan mengoleskan sunscreen pada wajah dan badan 30 menit sebelum melakukan aktivitas luar ruangan, dan melakukan pemakaian kembali setiap dua jam.
Perhatikan juga waktu ketika berada di luar ruangan. Jacob mencatat bahwa sebaiknya menghindari terik cuaca dari pukul 10 hingga 2 siang. Namun jika mengharuskan pergi pada jam tersebut, ia menyarankan untuk mengenakan topi, baju lengan panjang atau perlindungan ultraviolet.
