bakabar.com, JAKARTA – Gelombang kedua Covid-19 rupanya berdampak signifikan pada kinerja properti kuartal III-2021.
“(Gelombang kedua) itu mewarnai atau memberikan nuansa kepada temuan-temuan kita di kuartal-III, karena sektor properti betul-betul terpukul,” kata Head Research Department Colliers Indonesia, Ferry Salanto, Rabu (10/6) dilansir Antara.
Meski begitu, ia menyatakan kinerja sektor properti diperkirakan bakal meningkat pada kuartal IV-2021 asal tidak ada kemunculan gelombang ketiga dari pandemi Covid-19.
“Diperkirakan tingkat permintaan akan meningkat di kuartal IV-2021, asal tidak ada gelombang ketiga,” ujar Ferry.
Munculnya gelombang kedua Covid-19 pada periode Juli 2021 merupakan kejadian yang dapat dinilai luar biasa. Akan peningkatan kasus Covid-19, pemerintah terpaksa menarik rem darurat PPKM.
Untuk pasar apartemen di Jakarta pada kuartal III-2021 tidak ada proyek baru yang diperkenalkan di Jakarta. Sedang pada periode yang sama hanya ada 2.107 unit baru dari empat proyek yang diserahterimakan. Total unit di apartemen di Jakarta ada sebanyak 217.085 unit.
Meski demikian, lanjutnya, tingkat serapan sedikit meningkat walaupun hanya 0,09 persen secara kuartalan, sedangkan untuk tingkat harga jual terungkap rata-rata tidak ada kenaikan harga jual, yaitu masih ada di kisaran harga sekitar Rp35 juta per meter persegi.
Penjualan rumah tapak sedikit lebih baik daripada unit apartemen, hal tersebut antara lain karena jualan di apartemen banyak yang konstruksinya belum selesai, sedang untuk rumah tapak banyak yang ready stock.
Selain itu, ujar dia, karena tingkat PPKM di ibu kota sudah diturunkan hingga ke level 3 dan kegiatan konstruksi diizinkan, maka diperkirakan akan semakin banyak pengembang yang mengebut untuk menyelesaikan proyek mereka.
Sebelumnya, PT PP Properti Tbk (PPRO) optimistis kinerja perseroan ke depan akan terus membaik seiring mulai terkendalinya pandemi Covid-19 dan juga langkah-langkah strategis yang diterapkan perseroan.
“Seiring dengan membaiknya kondisi Covid-19 yang sudah menurun cukup bagus dan pelaksanaan PPKM juga sudah mulai turun levelnya. Nanti di akhir tahun kita optimis akan mencapai kinerja seperti yang kita harapkan,” kata Direktur Utama PP Properti I Gede Upeksa Negara dalam keterangannya.
Di sisi properti, Gede mengungkapkan salah satu strategi perseroan yaitu mendukung program pemerintah, baik melalui pembangunan kawasan industri maupun pariwisata, juga akan menjadi pendorong capaian proyeksi PPRO.
Perseroan juga menyerap aspirasi dan perubahan pasar yang ada di mana kebutuhan mulai bergeser. Perseroan akan menerapkan perubahan tersebut pada produk-produk propertinya sehingga bisa terserap pasar.
Selain itu, lanjutnya, insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah tapak dan unit rumah susun, juga telah memberikan dampak positif bagi perseroan.