Tak Berkategori

Kronologis Anyar Pembunuhan di SPBU Liang Anggang, Antre Solar Berujung Maut

apahabar.com, BANJARBARU – Ada fakta baru dari duel maut di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)…

Featured-Image
Perlahan tapi pasti penyebab duel maut di SPBU Liang Anggang mulai terkuak. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARBARU – Ada fakta baru dari duel maut di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Liang Anggang Banjarbaru. Detik-detik pembunuhan Sani terang benderang setelah polisi memeriksa tersangka Muslim.

Muslim, warga sekitar SPBU Liang Anggang ini sebelumnya harus bolak-balik ke RS Idaman. Pemuda 31 tahun ini harus melepas-mengobati luka tusuk di perut sebelah kanannya.

Luka itu didapat Muslim dari duel mautnya dengan Sani di halaman SPBU Liang Anggang, 28 Oktober lalu.

Selesai menjalani pengobatan, polisi lalu mengorek keterangan langsung dari Muslim yang kini dijebloskan ke Mapolsek Banjarbaru Barat.

Duel tersebut berawal pada sekitar jam 19.26 ketika Muslim menunggu giliran antre mengisi solar di SPBU Simpang Empat LIK, Liang Anggang, Banjarbaru.

Kala itu, Muslim berdiri di dekat mesin pengisian sambil sesekali ngobrol dengan operator yang saat itu mengoperasikan mesin pengisian BBM jenis solar.

Sejurus kemudian, datang Sani yang saat itu juga antre menunggu giliran mengisi solar menghampiri.

Sani bertanya ke Muslim, "Berapa kali sudah mengisi?"

Muslim lalu menjawab, “Sekali,” dengan nada suara yang cukup tinggi.

Sambil menunjuk truk yang sedang mengisi solar, Sani sekali lagi kembali bertanya, “Berapa?”

Belakangan terungkap maksud Sani bukanlah berapa kali Muslim sudah mengisi solar, melainkan berapa kecepatan mesin pengisian solar saat itu.

Di sinilah Muslim mulai jengkel. Terlebih keadaan sekitar sedang bising akan suara truk.

Lantaran jengkel dan menganggap pertanyaan yang dilontarkan Sani terkesan tidak penting, Muslim lantas menjawab, “Kada [tidak] tahu, kenapa gerang?”

Tak dinyana, Sani menghampiri Muslim dan melontarkan pukulan dengan tangan kanan.

Merasa kesakitan, Muslim lantas membalas. Perkelahian terjadi.

Melihat mereka berkelahi, operator yang sempat diajak ngobrol oleh Muslim datang melerai. Setelah dilerai, Sani langsung lari menjauh ke arah pintu masuk SPBU.

Sementara Muslim berjalan ke truk miliknya yang sedang antre. Saat berdiri di sebelah truk, ia melihat Sani kembali datang.

Bukannya menghindar, Muslim justru tampak siap menyambut Sani. Namun ketika dekat, ia melihat Sani sudah membawa senjata tajam.

Sajam itu belakangan diketahui diambil oleh Sani di rumahnya yang berjarak selemparan batu dari SPBU.

Namun Muslim terlambat menghindar, ayunan sajam Sani mengenai pinggang sebelah kanannya. Ia kemudian terjatuh.

Sani yang tampak puas sudah menusuk Muslim berhenti menyerang. Muslim dengan cepat berdiri. Ia mengambil belati dalam tas selempangnya.

Dengan belati terhunus, Muslim secepat kilat mendatangi Sani. Melihat itu, Sani berlari menjauh.

Nahas, Sani tersandung lantai tempat mesin pengisian BBM yang lantainya lebih tinggi.

Muslim langsung menusuk dada dan perut Sani yang sudah jatuh terlentang sebanyak dua kali.

Puas telah membalas, Muslim lalu pergi ke arah pintu masuk SPBU.

Tak berselang lama, Muslim kemudian ikut tumbang akibat luka tusuk di pinggangnya. Keduanya dilarikan ke RSUD Idaman. Sani tewas di tempat.

Bukan Pelangsiran

Motif Duel Maut di SPBU Liang Anggang, Polisi: Bukan Pelangsiran

Polisi telah memeriksa 5 saksi mata untuk menguatkan keterangan Muslim. Namun polisi memastikan tragedi tersebut bukan karena pelangsiran.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

HALAMAN
123
Komentar
Banner
Banner