Arus Mudik 2023

Korlantas Polri: Penyebab Kecelakaan Mudik Lebaran Dipicu Kelelahan

Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menilai kelelahan pengemudi menjadi salah satu pemicu utama kecelakaan lalu lintas.

Featured-Image
Seorang pemudik sedang memasukan barang ke bagasi bus di Terminal Bekasi. (Foto: apahabar.com/Mae)

bakabar.com, JAKARTA - Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menilai kelelahan pengemudi menjadi salah satu pemicu utama kecelakaan lalu lintas.

Maka ia berharap masyarakat memastikan kondisi kesehatan fisiknya agar menekan angka kecelakaan pada gelaran mudik 2023.

"Kalau berasumsi berangkat dari Jakarta, apalagi dari Sumatera, umpamanya, makin mendekat ke arah Timur itu tingkat kelemahan makin tinggi," kata Firman di Jakarta, Selasa (18/4).

Ia mengaku bahwa stamina dan kondisi kesehatan secara menyeluruh dapat menentukan akselerasi mengemudi. Bahkan ia meminta masyarakat tak memaksakan diri jika sakit atau kelelahan mengemudi.

Sebab kecelakaan tak perlu menunggu berjam-jam, jika lelah dan lalai beberapa detik saja maka berpeluang terjadi kecelakaan.

Misalnya, kecepatan kendaraan 36 km/jam, dalam setiap detik menempuh 10 meter. Jika seorang pengemudi tiba-tiba kehilangan kesadaran (lelah/mengantuk), hanya dalam hitungan detik dapat terjadi kesalahan dalam mengemudi, entah mobil berhenti tiba-tiba, atau pengemudi lain masuk lajur secara tiba-tiba dan sebagainya.

"Jadi, penting bugar pada saat mengemudi," ujarnya.

Firman menyarankan kepada pemudik untuk membawa sopir cadangan. Jika tidak ada, maka diimbau untuk berhenti dan beristirahat di rest area yang telah disediakan.

Untuk pengemudi profesional, mengendarai kendaraan dalam kondisi normal dianjurkan selama 4 jam. Akan tetapi, untuk di luar kategori itu, batas waktu 2 jam sampai 3 jam, perlu berhenti dan beristirahat.

Sebelumnya, puncak arus mudik terjadi sejumlah insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di beberapa wilayah hingga korban meninggal dunia.

Seperti kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol Semarang-Solo tepatnya KM 487+500, kecelakaan beruntun terjadi pada hari Jumat (14/4) melibatkan 9 unit kendaraan.

Tujuh korban meninggal dunia, enam luka ringan, dan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp3 miliar.

Kecelakaan beruntun kembali terjadi melibatkan 4 unit kendaraan terjadi di ruas jalan Tol Palikanci KM 193.500, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (15/4).

Akibat peristiwa itu, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya luka ringan.

Editor


Komentar
Banner
Banner