Kasus KDRT Tangsel

Korban KDRT di Tangsel Trauma, Tak Mau Bertemu Pria

Kasus KDRT di Tangsel bikin trauma. Hal itu dirasakan TM, perempuan hamil yang dianiaya suaminya; Budyanto Djauhari. Ia bahkan enggan bertemu pria.

Featured-Image
Kepala P2TP2A Kota Tangsel, Tri Purwanto saat bertemu wartawan di depan rumah korban KDRT. (Foto: apahabar.com/Rizky Dewantara)

bakabar.com, TANGSEL - Kasus KDRT di Tangsel bikin trauma. Hal itu dirasakan TM, perempuan hamil yang dianiaya suaminya; Budyanto Djauhari. Ia bahkan enggan bertemu pria.

"Yang terlihat jelas, korban saat ini tidak mau ditemui oleh pria yang tidak kenal. Karena korban takut bertemu pria selain yang dikenal korban dan ia percaya," ujar Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangerang Selatan (Tangsel), Tri Purwanto, Senin (17/7).

Baca Juga: Kasus KDRT di Tangsel, Komunikolog: Polisi Harus Serius!

Kata dia, pemeriksaan psikologi korban sudah dilakukan, Minggu (16/7) tadi. Hasilnya sudah disampaikan ke pihak keluarga dan tetangga.

"Kami kini fokus dalam penanganan trauma yang sedang dialami oleh korban," katanya.

Secara fisik, TM mengalami lebam dan luka bekas pukulan. Kondisinya sudah berangsur membaik.

Baca Juga: Penganiaya Istri Hamil di Tangsel Residivis Narkoba

Namun memang ada kondisi berdasarkan pengakuan dari korban, bahwa badan masih banyak yang pegal.

"Kemudian kondisi rahang korban masih sakit dan untuk kondisi kandungan yang ada pada korban masih bagus," tutup Tri.

Editor


Komentar
Banner
Banner