bakabar.com, BALIKPAPAN – Fakta baru didapat dari kejadian dugaan pembakaran angkutan kota (angkot) di Balikpapan pada Sabtu (10/4) sekira pukul 02.09 wita. Ya, sebuah pesan untuk pemilik angkot diduga ditinggalkan oleh pelaku di atas warung.
Pesan tersebut diduga ditulis pelaku di potongan karton bekas dus air mineral. Pesan ini baru ditemukan pada pagi hari sekira pukul 06.00 wita saat korban melihat di atas warung miliknya.
“Iya ada pesan dari pelaku tertulis di karton berukuran 10 kali 25 sentimeter. Kertas itu ditemukan di atas meja warung, cuma pas kejadian itu kita tidak ada satupun yang noleh di atas meja itu. Pas paginya sekitar jam 06.00 wita itu kok ada kertas, sekalinya pesan dari pelaku,” ujar Achmad saat dihubungi bakabar.com.
“Makanya bawa mobil itu yang benar, tahu rasa kamu,” tambah Achmad menirukan isi pesan di karton tersebut.
Tak hanya itu, di balik karton tersebut juga terdapat pesan tambahan yakni perihal dugaan penyebab pelaku membakar angkot tersebut.
“Cari aku di Kompi Manggar,” tuturnya.
Pesan tersebut membuat pemilik angkot bernama Achmad Salam (57) bertanya-tanya siapa sebenarnya pelaku. Ditanya apakag pernah memiliki masalah dengan seseorang, Achmad mengaku tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun.
“Saya sesama sopir juga nggak ada masalah. Saya juga nggak ada apa-apa sama siapapun, pengendara lain juga nggak ada. Makanya bingung ini karena apa,” ungkapnya.
Achmad menduga bahwa pelaku salah sasaran. Sebab ia merasa tak memiliki permasalahan dengan siapapun termasuk pengendara di jalan, apalagi sampai membakar angkotnya.
“Saya sendiri bingung motifnya apa, Kalau menurut saya ini sesama angkot itu rasanya nggak ada, sesama tetangga juga nggak ada,” ungkapnya.
Achmad menjelaskan bahwa angkotnya itu serupa dengan angkot lain bernomor trayek yang sama, yakni nomor 7 dengan tujuan Terminal Balikpapan Permai-Manggar.
“Mungkin salah sasaran karena mobil ini kan ada dua yang mirip modelnya. Iya jadi mobil nomor 7 model begini itu ada dua jenis, KT 1275 LU dan KT 1317 LU, sama bentuknya. Tapi saya sudah telpon teman saya yang itu (mirip) kalau mobilku terbakar,” tuturnya.
Diketahui Achmad baru menjadi sopir angkot selama satu tahun enam bulan. Ia membeli kendaraan tersebut dengan harga awal Rp 173.500.000 dan digunakannya untuk menarik penumpang. Alhasil dengan terbakarnya angkot tersebut, Achmad kehilangan mata pencaharian.
“Belum tahu sudah ini mau ngapain, duduk-duduk dirumah aja memandingin mobilnya aja,” pungkasnya.
Kasus ini masih diselidiki kepolisian dalam hal ini Polsek Balikpapan Timur.