Indonesia Coffee Festival 2023

Kopi Indonesia Unik, Erick: Jadi Pemain Utama Industri Kopi di Dunia

Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri gelaran Indonesia Coffee Festival (ICF) and Cafe & Brasserie Expo (CBE) 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (6/5). 

Featured-Image
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri gelaran Indonesia Coffee Festival and Cafe & Brasserie Expo (ICF), di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (6/5). apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri gelaran Indonesia Coffee Festival (ICF) and Cafe & Brasserie Expo (CBE) 2023, di JIExpo Kemayoran, di Jakarta, Sabtu (6/5). 

Pantauan bakabar.com, Menteri Erick tiba pukul 16.25 WIB, dan menyempatkan diri dengan mengelilingi sejumlah booth yang ada di ICF didampingi Direktur BRI Sunarso dan Ketua Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) Daryanto Witarsa.

Erick optimistis Indonesia mampu menjadi pemain utama industri kopi di dunia. Optimisme tersebut dinilai masuk akal, lantaran Indonesia adalah negara produsen kopi terbesar ke-4 di dunia. Selain itu, produk kopi lokal memiliki cita rasa yang khas dan dimininati pasar domestik maupun mancanegara.

"Kekuatan kopi di negara lain seperti Kolombia dan Vietnam tidak kuat, kita lebih kuat, karena kekuatan domestik membeli dalam negeri besar, dan kopi kita sangat disukai di mancanegara" ujar Erick saat menghadiri Indonesia Coffee Festival 2023 di JIexpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (6/5).

Baca Juga: Potensi Kopi dan Jeruk Kintamani, Teten: Perlu Dikelola Koperasi

Erick menambahkan, "Di sinilah BUMN mendorong industri ini, saya sampaikan bahwa BUMN itu menjadi solusi, salah satunya lewat pendanaan dari BRI, agar industri kopi terus tergerak maju dan menjadi pemain utama di dunia."

Erick mengimbau kepada semua stakeholder industri kopi untuk bersinergi agar produk kopi di tanah air terus merambah pasar internasional. Selain itu industri skala besar, petani, dan UMKM, harus terus bergandengan tangan dan tidak ada yang saling meninggalkan.

"Ibaratnya, bikin kopi ada air panasnya, ada kopinya. Kalau memakai gula, mau kopi hitam boleh, mau pakai susu boleh, tapi harus diaduk. Jadi yang besar makin besar, yang miskin bisa terangkat," papar Erick menganalogikan industri kopi di Indonesia.

Baca Juga: Kopi Khas Indonesia Cetak Transaksi Rp305 Miliar di Amerika Serikat

Ia juga berpesan agar jangan cepat berpuas diri dengan pencapaian-pencapaian yang telah ada. Untuk itu inovasi dan kolaborasi harus semakin ditonjolkan untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat.

“Jadi tadi yang sudah dipaparkan Daryanto bahwa pengunjung kemarin tembus 10 ribu dan transaksi lebih dari Rp 2 miliar, kita jangan berpuas diri. Kami di BUMN ingin menjadi solusi. Sama-sama kita rujuk, kita lahirkan, dan kembangkan,” pungkas Erick.

Editor
Komentar
Banner
Banner