bakabar.com, JAKARTA - Sempat membuat warga panik, tidak jatuh korban jiwa dalam gempa dengan magnitudo 6,9 disertai peringatan dini tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).
Gempa terjadi pukul 03.00 WIB, Selasa (25/4) yang berlokasi 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 23 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Situasi itu sontak membuat warga panik. Mereka yang menetap di sekitar pantai, langsung mengevakuasi keluarga masing-masing.
Pun gempa dirasakan hingga Siberut dan Mentawai dengan skala intensitas VI MMI. Kemudian di Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI.
Sempat terjadi lima kali gempa susulan hingga pukul 04.00 WIB dengan magnitudo terbesar 4,6.
Untungnya kondisi air laut terlihat normal hingga sekitar pukul 03.56 WIB. Akhirnya pukul 04.51 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengakhiri peringatan dini tsunami.
Meski sempat menimbulkan kepanikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar memastikan belum menerima laporan terkait korban jiwa maupun kerusakan fatal akibat gempa.
"Kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah kepala BPBD di kabupaten/kota, terutama Kabupaten Kepulauan Mentawai. Belum diperoleh laporan korban jiwa maupun kerusakan," papar Plt Kalak BPBD Sumbar, Arry Yuswandi, seperti dilansir CNN.
"Namun sebagian warga Kepulauan Mentawai masih berada di pengungsian. Ini bukan karena khawatir tsunami atau gempa susulan, tetapi karena masih terjadi hujan di daerah tersebut," imbuhnya.