bakabar.com, BALIKPAPAN – Tamrin (43), jemaah salat subuh di Balikpapan yang menjadi korban pembacokan dalam kondisi kritis. Hingga Sabtu (3/4) ia belum sadarkan diri.
“Kondisinya belum stabil, sebab masih dalam tahap penanganan. Tapi luka bacokan di kepala, punggung, dan tangannya sudah dijahit,” kata Mayor Ckm dr Riyadi Wibowo, salah seorang dokter yang baru keluar dari ruang Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit dr Hardjanto.
dr Riyadi mengatakan ada kemungkinan korban tidak bisa menggerakkan jari kanannya lantaran urat syarafnya putus setelah menangkis tebasan parang dari pelaku.
“Jadi ada syaraf yang menggerakkan jari-jari itu putus. Dia pakai tangannya buat menangkis parang makanya kena,” ucapnya.
Melihat kondisi yang mengenaskan, dr.Riyadi turut berduka. Ia bahkan sampai terheran-heran atas luka yang diterima korban. Dia juga sempat menanyakan kronologi pembacokan lantaran luka yang dialami korban cukup serius.
“Kok bisa banyak lukanya? Doakan saja yang terbaik dan ini kita tangani terus,” ungkapnya.
Istri Tamrin, Menceng (38), ikut cemas menanti kabar suaminya dari ruang tunggu rumah sakit.
Ia berharap suaminya kembali sehat dan bisa berkumpul bersamanya. Dia juga ingin suaminya bisa menceritakan bagaimana kronologi penganiayaan yang terjadi.
“Semoga cepat sehat kembali. Dan semoga pelaku ini segera tertangkap, saya nggak terima betul suami saya digituin,” pungkasnya.