bakabar.com, TANAH BUMBU - Sebuah insiden berdarah terjadi di Desa Wonorejo, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Sabtu (17/5). Seorang pria bernama Supriadi (44) tewas setelah dianiaya secara brutal oleh Suharyadi (49), yang tak terima disebut maling kelapa.
Kapolsek Satui, AKP Hardaya, membenarkan peristiwa tragis tersebut. Ia mengatakan, pelaku kini telah diamankan dan ditahan di Mapolsek Satui untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
"Ya, pelaku sudah kami amankan. Saat ini sedang dalam proses penyidikan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju puskesmas," ujar AKP Hardaya kepada wartawan, Minggu (18/5).
Peristiwa bermula sekitar pukul 13.00 WITA di samping sebuah bengkel motor di RT 06, Desa Wonorejo. Menurut keterangan saksi, keduanya terlibat adu mulut terkait persoalan kelapa.
Korban menuduh Suharyadi mencuri kelapa karena memetiknya tanpa izin dari pemilik lahan. Namun, pelaku bersikeras bahwa ia berniat membayar setelah memetik. Merasa tersinggung disebut maling, Suharyadi pulang ke rumah, lalu kembali dengan membawa celurit.
Tak lama berselang, ia langsung menyerang Supriadi secara membabi buta. Bacokan bertubi-tubi mengenai punggung kiri dan kanan, tangan kiri, kaki kanan, serta bokong korban.
Saksi bernama Mardi yang melihat kejadian itu langsung meminta korban menjauh. Namun nahas, saat dibawa ke Puskesmas Angsana, nyawa Supriadi tak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.
Aksi brutal tersebut segera dilaporkan warga ke pihak kepolisian. Tak butuh waktu lama, Unit Reskrim Polsek Satui yang dipimpin Aiptu Shofiyan Ma’ruf bersama tim gabungan Unit Intelkam dan Bhabinkamtibmas bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku pada pukul 17.00 WITA di hari yang sama.
Dari penangkapan tersebut, polisi turut mengamankan barang bukti berupa celurit yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban.