LIFESTYLE

Komodo Hadir di Ragunan, Apa Uniknya Hewan Keturunan Dinosaurus Ini?

Taman Margasatwa Ragunan kembali menambah komodo dalam koleksi satwanya. Hewan endemik asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini bisa dilihat pada libur Idulfitri 2023

Featured-Image
Komodo di Ragunan. Foto: Commoms.

bakabar.com, JAKARTA - Taman Margasatwa Ragunan kembali menambah komodo dalam koleksi satwanya. Hewan endemik asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini bisa dilihat pada libur Idulfitri 2023.

Sepasang komodo yang masih berusia muda itu didatangkan dari Taman Safari Cisarua, Bogor. Kehadiran kadal terberat di dunia ini diharapkan bisa meningkatkan kepedulian generasi muda, mengingat hewan ini terancam punah.

Ya, komodo merupakan hewan endemik Indonesia yang terancam punah. Pada 2020 saja, jumlah populasinya tercatat tinggal 3.163 ekor. Salah satu penyebab menurunnya populasi komodo ialah pemanasan global.

Conservation International menyebut kenaikan suhu bumi akibat pemanasan global berperan penting untuk kehidupan jangka panjang komodo. Kenaikan suhu bumi akan mengikis habitat hewan ini sebesar 30 persen dalam jangka waktu 45 tahun ke depan.

Terlepas dari eksistensinya yang mengkhawatirkan, komodo memiliki sejumlah fakta unik yang juga menarik untuk dipelajari. Merangkum berbagai sumber, berikut ulasannya:

Kadal Terberat di Dunia

Fakta unik pertama tentang komodo ialah reptil ini diduga merupakan kadal terberat di dunia. National Geographic menyebut berat hewan bernama ilmiah varanus komodoensis itu dapat mencapai 136 kilogram dengan panjang tiga meter.

Memiliki Kelenjar Racun

Fisik komodo bisa dibilang cukup khas, di mana memiliki kulit bersisik, kepala yang panjang hingga rata ke bagian badan, kaki bengkok, serta moncong atau mulut yang memanjang ke depan.

Di bagian bawah moncong atau rahang, rupanya terdapat kelenjar racun. Inilah sebabnya manusia yang terkena gigitan komodo bisa mengalami penurunan tekanan darah, hingga pembekuan darah.

Mampu Berjalan Jauh dengan Cepat

Meski memiliki bobot tubuh yang berat, komodo mampu menempuh perjalanan sejauh delapan kilometer per hari. Inilah alasannya mengapa reptil tersebut lebih suka tinggal di area yang luas.

Selain itu, komodo juga bisa berjalan dengan kecepatan mencapai 20 kilometer per jam. Namun, uniknya, komodo hanya bisa berjalan lurus.

Keturunan Dinosaurus

Smithsonian, laman jurnal dan penelitian AS, menduga komodo merupakan keturunan dinosaurus. Bukan omong kosong belaka, ahli paleontologi dan ilmuwan sudah banyak menemukan kesamaan DNA di tubuh dinosaurus dan komodo.

Berasal dari Australia

Meski komodo adalah hewan endemik Indonesia, reptil ini disinyalir berasal dari Australia. Hal itu sebagaimana diungkapkan dalam jurnal yang dimuat Systematic Biology (2022).

Dalam penelitian tersebut, tertulis bahwa komodo memang pertama kali berevolusi di Australia. Namun, sekitar 900.000 tahun yang lalu, reptil itu bermigrasi ke wilayah Flores, Indonesia.

Komodo bermigrasi lantaran air laut di Negeri Kanguru kala itu tidak cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan saat ini, perbedaan ketinggian air itu bahkan mencapai 85 meter.

Editor


Komentar
Banner
Banner