Hasil Investigasi Kanjuruhan

Komnas HAM: Tembakan Gas Air Mata Pemicu Ratusan Nyawa Melayang

Komnas HAM mengklaim memiliki video kunci yang memuat momen-momen krusial di Kanjuruhan, video tersebut dimiliki oleh korban yang tewas

Featured-Image
Komnas HAM beri keterangan soal Tragedi Kanjuruhan (Foto:apahabar.com/Regent)

bakabar.com,  JAKARTA – Komnas HAM menjelaskan tentang temuan awal Tragedi Kanjuruhan, Malang. Saat ini, pihaknya mengklaim memiliki video kunci yang memuat momen-momen krusial di Kanjuruhan.

“Kami memiliki video yang setahu kami belum terpublikasi. Dan video ini didapat dari seorang korban yang meninggal,” ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di kantornya, Jakarta, Rabu (12/10).

Baca Juga: Lolos Sanksi FIFA Soal Tragedi Kanjuruhan: Ini Perbuatan Lokal, Bukan Pemerintah

Awalnya, Anam mengaku sedang mengumpulkan bukti-bukti dan data yang ada di lapangan. Bukti tersebut berdasarkan keterangan para saksi dan video yang terjadi di Tragedi Kanjuruhan.

“Kami sedang menghitung, dan kami sandingkan dengan yang kami punya. Karena menurut kami, ada satu yang sangat krusial,” ungkapnya.

Sejauh ini, Komnas HAM masih meyakini dan memastikan bahwa pemicu jatuhnya ratusan korban pada Tragedi Kanjuruhan tersebut adalah gas air mata.

Komnas Ham mencatat, penembakan gas air mata itu pertama kali ditembakkan pada pukul 22:08:59. Tembakan gas air mata itu lah yang disebut sebagai pemicu ricuhnya para suporter yang ingin berhamburan keluar dari Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Jejak Sadis Polisi Tangani Massa, Tragedi Kanjuruhan sampai Kerusuhan Bawaslu

Selanjutnya, Komnas HAM dijadwalkan akan memanggil pihak-pihak terkait untuk meluruskan kasus ini. Para pihak terkait itu ialah PT. LIB, PSSI, dan pihak penyiar yang menyiarkan laga tersebut.

Sebelumnya, Komnas HAM menyatakan bahwa korban jiwa pada kasus ini adalah 132 jiwa. Mereka juga menyatakan memiliki satu video kunci yang dimiliki oleh salah satu korban yang meninggal pada tragedi tersebut.

Editor
Komentar
Banner
Banner