bakabar.com, JAKARTA - Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Wasisto Rahardjo Jati menilai koalisi besar yang diwacanakan akan menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) takkan menghimpit posisi politik PDI Perjuangan.
Justru koalisi 'besar' akan mengancam posisi politik Partai NasDem, sekaligus Anies Baswedan yang ditetapkan sebagai bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Saya pikir itu merupakan risiko politik yang dihadapi oleh NasDem sendiri karena mengambil jalan politik berbeda meski masih tercatat sebagai anggota koalisi pemerintahan sekarang," kata Wasisto saat dihubungi bakabar.com, Senin (3/4).
Baca Juga: Akui Undang NasDem, PAN: Surya Paloh ke Luar Negeri
Untuk itu wacana konfigurasi politik justru dinilai semakin menghimpit Partai NasDem yang masih berada di koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Sedangkan kini NasDem kadung mendeklarasikan Anies sebagai bacapres sehingga harus mencari formulasi strategi untuk mempertahankan koalisinya di tengah himpitan politik.
PDIP Bergabung Koalisi 'Besar'
PDI Perjuangan dinilai akan ikut bergabung dengan gelombang koalisi 'besar' yang diwacanakan berisi dua koalisi yakni KIB dan KKIR.
Bahkan koalisi akan lebih diperkuat dengan PDIP yang menghantam gelombang politik Anies Baswedan.
"Saya pikir PDIP masih punya daya tawar politik tinggi hingga saat ini baik sebagai partai dengan elektabilitas yang cukup tinggi dalam beberapa survei mutakhir maupun juga punya beberapa figur populer yang bisa potensial dinominasikan," kata Wasisto.
Baca Juga: Jokowi Bantah Prakarsai Bentuk Koalisi Partai di Pilpres 2024
Meskipun PDIP mengantongi tiket mengusung capres-cawapres sendirian, tetapi PDIP mengirim sinyal untuk menjalin koalisi dengan dalih membangun Indonesia dengan kolaborasi, tak bisa sendirian.
"Maka jika melihat dua fakta ini, agak kecil potensi PDIP 'ditinggal'," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengungkapkan akan adanya Koalisi Besar untuk Pilpres 2024 mendatang. Ia menyebut Airlangga Hartarto sudah mulai berkomunikasi dengan partai politik lain.
Baca Juga: Jokowi Ogah Terlibat Pilpres 2024: Itu Urusan Partai!
"Airlangga juga sudah mulai komunikasi dengan parpol yang lain, dengan konsep tujuan adalah Koalisi Besar," kata Dave di Jakarta, Sabtu (1/4).
Dave mengatakan Koalisi Besar dapat menjadi strategi jelang Pemilu 2024. Selain itu, Koalisi Besar berguna untuk memastikan pemerintahan ke depan memiliki jaringan yang kuat.