Jembatan yang dibangun Sucipto
Jembatan yang menjadi penghubung utama Dusun Ngembik, Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara dengan Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang itu ternyata diprakarsai seorang warga bernama Sucipto.
Menurut Pantoko, sebelum dibangun jembatan oleh ayahnya, akses warga menggunakan 'gethek' atau rakit yang dikayuh secara manual.
"Lalu dibangunlah jembatan ini, yang usianya sekarang 37 tahunan, dibangun ayah saya sekitar 1986 dengan biaya pribadi dan digunakan warga," kata anak Sucipto, Pantoko (46).
Baca Juga: Ganjar Datangi Langsung 3 Siswa Pengirim Surat Kepadanya di Borobudur
Pantoko yang kini setiap hari menjaga jembatan tersebut mengaku tidak tahu biaya yang dihabiskan ayahnya untuk membangun jembatan tersebut. Ia juga mengingat pembangunan tersebut sempat membuat pro dan kontra karena dinilai tidak berijin.
Meski demikian, ayahnya tak kenal lelah dengan niat utama untuk membantu warga Ngembik dan Rejosari, akhirnya jembatan tersebut tetap berdiri.
"Sampai sekarang malah yang menggunakan ratusan, jumlah pastinya saya memang tidak menghitung," tuturnya.
Baca Juga: Ingin Serap Semangat Kebangsaan Soekarno jadi Makna Kunjungan Ganjar ke Peneleh
Terkait adanya wacana pembangunan Jembatan Ngembik, Pantoko mengaku menyambut dengan senang hati dan menunggu adanya momen tersebut. Perbaikan yang rencananya dilakukan pemerintah tersebut diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara.
Pada kesempatan itu, Ganjar yang mendengar cerita Pantoko berjanji bakal segera melakukan pembangunan Jembatan Ngembik pada 2024.
"Nanti kalau perlu, kami beri nama 'Jembatan Sucipto', karena pelopornya beliau, sebagai tanda penghormatan," tuturnya.
Baca Juga: 3 Alasan Ganjar dan Prabowo Perlu Ridwan Kamil Jadi Cawapres
Ganjar mengatakan, pihaknya akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Magelang, serta pusat untuk membangun jembatan tersebut.
"Nanti kita anggarkan, menjadi jembatan beton yang kokoh sepanjang 100 meter lebarnya 7 meter," pungkasnya.