Pemilu 2024

Ingin Serap Semangat Kebangsaan Soekarno jadi Makna Kunjungan Ganjar ke Peneleh

Ganjar Pranowo mengunjungi Rumah Kelahiran Soekarno di Jalan Pandean, kawasan Peneleh. Maknanya agar Ganjar bisa menyerap semangat Soekarno.

Featured-Image
Ganjar Pranowo ingin serap semangat kebangsaan Soekarno dengan napak tilas di Rumah Kelahiran Soekarno di Peneleh, Sabtu (6/5). (Foto: apahabar.com/Hanaa Septiana)

bakabar.com, SURABAYA - Pada saat safari politik ke Surabaya Sabtu (6/5), Ganjar Pranowo mengunjungi Rumah Kelahiran Soekarno di Jalan Pandean, kawasan Peneleh. Kunjungan napak tilas itu memiliki makna agar Ganjar bisa menyerap semangat Bung Karno.

Ketua DPC PDI-Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono mengonfirmasi hal itu. Menurut dia, Ganjar melakukan napak tilas Soekarno sejak ditetapkan menjadi capres PDI-P.  

“Pertama kan di Istana Batutulis Bogor, rumah Bung Karno. Lalu dilanjutkan ke rumah kelahiran Bung Karno,” kata pria yang akrab disapa Awi ini kepada bakabar.com Minggu (7/5).

Baca Juga: 3 Alasan Ganjar dan Prabowo Perlu Ridwan Kamil Jadi Cawapres

Baca Juga: Perdana, Ganjar Disambut Ribuan Kader Banteng Surabaya!

Dari napak tilas itu, Ganjar diharapkan bisa menyerap semangat nasionalisme Soekarno. Serta cita-cita, pikiran, maupun gagasan Presiden RI pertama itu.

“Karena perjalanan Bung Karno dimulai dari jalan Pandean ini,” papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya itu.

Bagian dalam Rumah Kelahiran Soekarno di Peneleh
Bagian dalam Rumah Kelahiran Soekarno di Peneleh. (Foto: bakabar.com/Hanaa Septiana)

Proses napak tilas Ganjar di Rumah Kelahiran Soekarno dikonsep oleh Komunitas Begandring Soerabaia yang bergerak di bidang edukasi sejarah. Napak tilas itu juga dianggap sebagai simbol menegakkan spirit kebangsaan. 

“Dulu katanya Pak Ganjar pernah ke Pandean tapi enggak sampai masuk ke rumah itu,” kata Ketua Komunitas Begandring Soerabaia, Kuncarsono Prasetyo.

Baca Juga: Hadiri Konsolidasi PDIP se-Jatim, Ganjar Minta Saran Kampanye Kearifan Lokal

Kampung Peneleh juga dianggap menyimpan catatan sejarah yang banyak bagi Indonesia. Misalnya, menjadi lokasi Muktamar NU pertama, memiliki masjid jami pertama yang didirikan Sunan Ampel, dan lain-lain.

“Secara bahasa, Peneleh berasal dari bahasa jawa yang berarti Pilihan (Panilih). Karena kampung ini juga melahirkan banyak orang-orang penting seperti Soekarno,” ucap Kuncar.

Baca Juga: 3 Pesan Ganjar Dorong UMKM Naik Kelas

Proses napak tilas diawali dengan menyucikan diri dengan air dari Sumur Jobong. Sumur ini merupakan sumur tertua di Surabaya yang merupakan salah satu peninggalan era Majapahit.

“Maknanya agar Ganjar ‘bersih’ sebelum memasuki rumah kelahiran Bung Karno,” tutur Kuncar.

Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo Membasuh wajah dengan air Sumur Jobong di Depan Rumah Kelahiran Soekarno (Foto: bakabar.com/HanaaSeptiana)

Kuncar menjelaskan bahwa pembawa kendi yang berisi air dari Sumur Jobong adalah Agus Santoso. Pemilihan Agus sebagai pembawa baki juga tidak sembarangan. 

Baca Juga: Ganjar Basuh Wajah dengan Air Sumur Tua di Rumah Kelahiran Soekarno

Agus merupakan orang yang DNA-nya identik 90 persen dengan orang Surabaya awal. Hal ini diidentifikasi melalui temuan tulang-belulang 600 tahun lalu di Sumur Jobong yang berlokasi di Pandean I.

“Istilahnya orang Surabaya awal membawakan sumur suci kepada Ganjar,” pungkas Kuncar.

Editor
Komentar
Banner
Banner