bakabar.com, JAKARTA- Di hadapan Presiden Jokowi, Ketua KPK Nawawi Pomolango mengakui pemberantasan korupsi di Indonesia belum efektif. Terlebih dalam 10 tahun terakhir.
Bicaranya berdasarkan data. Dihitung dari indeks persepsi korupsi Indonesia. Angkanya tak naik signifikan.
"Sayangnya, berbagai indikator menunjukkan kurang efektifnya pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Nawawi di acara Hari Antikorupsi Sedunia 2023 di Istora Senayan, Selasa (12/12).
Baca Juga: Jokowi Prihatin Ratusan Anak Buahnya Kena Korupsi: Juara Terpidana!
Ia juga menyoroti capaian IPK Indonesia tahun 2022 yang merosot empat poin dari tahun 2021 menjadi 34/100."IPK yang tidak meningkat secara signifikan dan stagnan dalam satu dekade ini," tutur Nawawi.
Nawawi menjelaskan meski KPK kerap menangkap pelaku korupsi. Namun, kasus korupsi tak pernah berkurang. Menurutnya, perlu sinergitas agar ada perbaikan ke depan.
Selain itu, kata Nawawi hasil Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Survei Penilaian Integritas (SPI) serta KPK tak jauh beda. Tidak menunjukkan kenaikan signifikan serta fluktuatif.
Baca Juga: Penahanan Firli Bahuri Bisa Jadi Kado Hari Antikorupsi
"Responden internal dan eksternal menyatakan bahwa korupsi masih ada yang ditunjukkan dengan skor nasional menurun," kata Nawawi.