bakabar.com, BANJARMASIN – Maraknya broadcast tentang rencana undangan deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor di Surabaya 17 Juni 2022 mendatang ditanggapi Ketua GP Ansor Kalsel Teddy Suryana. Dia menyebut kegiatan itu ilegal karena tidak diatur dalam PD PRT organisasi.
“Kegiatan seperti itu selazimnya harus selaras dengan misi dan program organisasi, tapi kalau kegiatan tersebut tidak terkonfirmasi dan bahkan tidak ada regulasi yang mewadahi dalam aturan organisasi sepatutnya tidak dilakukan atau mungkin ini adalah gerombolan yang ingin mengatasnamakan kebesaran organisasi GP Ansor,” ujarnya.
GP Ansor, kata Teddy, selalu mengedepankan prinsip satuatu komando dan komando itu saat ini ada di tangan Gus Yaqut selaku panglima tertinggi.
“Agenda Deklarasi tersebut sangat kental dengan misi politis pragmatis, karena di GP Ansor tidak mengenal istilah Alumni. Pasca kita bai’at menjadi kader dan mendeklarasikan diri ntuk berkhidmat di jam’iyyah NU dan bahkan menjaga NKRI dan Pancasila maka tidak ada istilah Alumni, selamanya kita mengabdi tanpa batas waktu,” ucapnya.
GP Ansor tanpa adanya Ikatan Alumni justru menunjukan anggotanya satu wadah tidak ada skat pembatas, baik bagi pengurus maupun senior GP Ansor, terus bersama membesarkan organisasi ini agar lebih optimal khidmatnya kepada Jam’iyyah Nahdlatul Ulama dan Negeri Indonesia.
“Selama ini kami merasakan di era Gus Yaqut misi kaderisasi dibangun dari dan untuk proses serta mekanisme yang visibel-integral, sehingga keutuhan, kekompakan, keharmonisan dan selalu saling merasa menjadi ruh organisasi, sehingga kami sebagai kader di daerah selalu menjalankan apa yang menjadi kebijakan Pimpinan Pusat,” jelasnya.
“Kami menyarankan siapa pun mereka yang menginisiasi Deklarasi Ikatan Alumni ini, sebaiknya tabayun ke Gus Yaqut selaku pimpinan sah organisasi GP Ansor yang selalu kami taati perintah-perintanya di organisasi ini,” pungkas Teddy.
