bakabar.com, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menilai program sumur resapan untuk mengatasi banjir di DKI Jakarta dilaksanakan tidak tepat sasaran.
Sebab sumur resapan dibuat di jalan raya sehingga dinilai tak berdayaguna untuk meminimalisir genangan air di Jakarta.
“Selama ini sumur resapan dibangun di jalan aspal, ya salah tempat, nggak ada gunanya,” kata Prasetyo pada bakabar.com, Rabu (1/3).
Baca Juga: Selasa Malam, Banjir Masih Genang 9 RT di DKI Jakarta
Lebih lanjut ia juga mengungkapkan bahwa sumur resapan tidak menjadi orkestrasi dalam penanganan banjir dari hulu ke hilir. Maka sumur resapan berpeluang sia-sia.
“Kalau (dibangun) di daerah yang tanahnya masih bisa diserap ya silakan,” ungkapnya.
Terlebih ia meraukan bahwa sumur resapan yang dipasang di jalan raya berbahan aspal dapat menanggulangi banjir. Untuk itu ia berharap sumur resapan atau program lain yang menunjang penanggulangan banjir dapat optimal dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Baca Juga: Banjir Jakarta, 33 RT dan Satu Ruas Jalan Masih Tergenang Air
Sehingga penanggulangan banjir tak sekadar program semata tetapi orkestrasi penanganan banjir yang saling menopang strategi menghentikan banjir di Jakarta.
“Harusnya memang pembangunan sumur resapan ini dilakukan lebih serius, dengan kajian yang lebih baik,” jelasnya.
Sementara itu, pembangunan sumur resapan berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta masih belum memenuhi target. Sumur yang berhasil dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2000 titik dari 26.000 target yang telah ditetapkan.