Fenomena Unik

Ketika Gerhana Bulan Mengalahkan Perang Yunani Kuno

Alkisah, pada akhir Agustus 413 SM, pasukan tentara Yunani kuno mengakui kelelahan dan siap untuk pulang selama dua tahun melawan negara-kota Sisilia, Syracuse.

Featured-Image
Kisah di balik gerhana bulan (Foto: dok. Liputan6)

bakabar.com, JAKARTA - Tahukah Anda bila ada perang yang dikalahkan oleh gerhana bulan? Legenda pertempuran inipun menjadi relevan dengan fenomena alam yang terjadi di bumi 8 November kemarin.

Alkisah, pada akhir Agustus 413 SM, pasukan tentara Yunani kuno mengakui kelelahan dan siap untuk pulang selama dua tahun melawan negara-kota Sisilia, Syracuse.

Berakhir perang dengan hilangnya 7 kapal dan ratusan tentara, sisanya dari tentara itu berkemah sebelah rawa. Bekerja dengan cepat dan diam- diam, orang Athena mulai mengemasi kapal dengan harapan keluar dari pelabuhan di Syracuse sebelum musuh menyadari.

Lantas, siapa yang sangka fenomena gerhana bulan bisa membuat tentara Yunani kuno itu kalah total.

Pertempuran dengan 100 Kapal dan 5000 Tentara

Dilansir dari forbes, pada musim gugur 415 SM, orang Anthena telah berdatangan di Sisilia dengan 100 kapal dan 5.000 tentara. Dengan tujuan menghentikan Syracuse mengirim bantuan ke negara-kota Sparta.

Pertempuran pertama terhadap orang Syracuse berjalan baik untuk Nicias dan pasukannya.

Selanjutnya, orang Athena menghabiskan musim dinginnya di Catania, pelabuhan ramah sekitar 20 mil dari wilayah utara Syracuse, dengan membangun strategi kembali. 

Pertempuran kembali terjadi pada musim semi 414 SM, pada saat itu Athena kehilangan 7 kapal dalam serangan angkatan laut yang gagal pada Syracuse, serta kehilangan banyak tentara darat.

Setelah itu, pada musim gugur 413 sebelum masehi, tibalah pasukan Sparta di bawah jenderal Gylippus tela, dan bala bantuan Athena tidak cukup untuk membalikkan keadaan. 

Bulan laksana Merah Darah

Mendapat tekanan dari perwira dan penasihatnya, Nicias akhirnya kembali membawa pasukan dan kapal-kapalnya pulang. 

Tanggal 28 Agustus saat itu, Nicias ketakutan dan mulai panik. Lantaran saat itu bulan di atas Sisilia menjadi gelap gulita seperti merah darah.

Nicias yang merupakah salah satu reputasi tipe orang yang percaya takhayul. Dia berkonsultasi dengan pendetanya untuk meminta nasihat, dan pendeta itu mengatakan bahwa jelas, berlayar di bawah bulan seperti itu adalah ide yang buruk, dan orang-orang Athena harus menunggu di Syracuse selama 27 hari lagi.

Sebelumnya orang Syracuse sudah menyadari bahwa kejadian itu adalah fenomena alam gerhana bulan. Namun pada tahun 413 sebelum masehi, orang Athena belum ada yang mengetahui mengenai fenomena gerhana bulan.

Gerhana Bulan, Takhayul, dan Mundurnya Pasukan Athena

Dengan perkataan pendetanya, orang-orang Syracuse menyadari dua hal. Pertama, bahwa orang-orang Athena berusaha mundur. Kedua, bahwa pasukan Yunani kuno telah berhenti dari usaha mundurnya karena kondisi gelapnya bulan, dan 86 kapal mereka kini sedang bersandar di pelabuhan.

Orang-orang Syracuse langsung memanfaatkan momen gerhana bulan yang terjadi, maka dengan cepat pasukan pun bergerak untuk menyerang dengan 72 kapal.

Karena di dekat pelabuhan, orang-orang Athena memiliki waktu yang lebih sulit untuk bermanuver daripada musuh-musuh mereka di Syracuse.

Serangan itu mendorong sebagian besar kapal Athena ke pantai, di mana bala bantuan Spartan yang menunggu menangkap 18 kapal, membakar sisanya, dan membantai awak mereka.

Beberapa hari kemudian, orang-orang Syracuse langsung memblokade pelabuhan serta menjebak orang-orang Athena. Orang-orang Athena berupaya melawan kembali pada saat itu, namun rupanya orang Athena tidak mendapatkan jalan keluar, dan gagal total.

Pada tanggal 13 September, Nicias dan pasukannya membongkar kemah, dan melarikan diri ke barat, namun saat berhasil menyebrangi sungai Anapo justru orang-orang Athena menghadapi nasib yang buruk. Yakni bertemu pasukan Sparta yang menunggu.

Total 7.000 tentara Athena yang selamat, sebagiannya dijadikan tahanan di sebuah tambang batu di luar Syracuse. Sebagian besar dari mereka mati kelaparan, atau meninggal. Hanya segelintir yang lolos untuk membawa cerita itu pulang ke Athena.

Itulah nasib buruk terhadap Nicias dari kepercayaannya terhadap takhayul. Lantas, bagaimana dengan Anda?

Editor


Komentar
Banner
Banner