bakabar.com, BANJARBARU - Gerhana bulan total akan terjadi, Minggu (7/9) malam dan bisa dilihat di Indonesia dengan mata telanjang, termasuk di Kalimantan Selatan.
Fenomena ini merupakan suatu hal yang sangat jarang. Adapun gerhana terjadi ketika posisi matahari, bumi dan bulan sejajar.
Ini membuat bulan masuk ke umbra bumi, sehingga terjadi gerhana bulan total. Meski begitu, gerhana tidak membuat bulan menjadi gelap atau hilang, tapi merubah warna menjadi merah.
"Sebab cahaya marahari dibelokkan oleh atmosfer bumi," ungkap Kepala Stasion Klimatologi Kalimantan Selatan, Klaus Johannes Apoh Damanik, Minggu (7/9) siamg.
Warna merah pada bulan disebabkan oleh hamburan rayleigh di atmosfer bumi. Cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak.
Sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan lolos dan mencapai permukaan bulan, sehingga bulan tampak merah dan sering disebut blood moon.
Dijelaskan bahwa durasi totalitas gerhana ketika bulan berwarna kemerahan akan berlangsung selama 1 jam 22 menit 6 detik.
Dan keseluruhan proses gerhana dari awal hingga akhir memakan waktu 5 jam 26 menit 39 detik.
Di Kalsel sendiri, gerhana penumbra mulai (P1) pukul 23.26.56 Wita, gerhana sebagian mulai (U1) pukul 00.26.44, gerhana total mulai (U2) pukul 01.30.17, dan puncak gerhana (MID) pukul 02.11.45.
Masyarakat yang ingin melihat gerhana bulan total bisa menyaksikan di Lapangan Murjani bersama Pemko Banjarbaru dan Staklim Kalsel.