bakabar.com, PALANGKA RAYA – Akibat keterbatasan stok, baru sekitar 500 ekor sapi di Palangka Raya yang mendapatkan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Diketahui Kementerian Pertanian mendatangkan vaksin PMK dari Prancis sejak 12 Juni 2022. Dalam tahap pertama, didatangkan 10.000 dosis vaksin dari total target 3 juta vaksin.
Oleh karena didatangkan bertahap, belum semua daerah mendapatkan vaksin sesuai kebutuhan. Hal ini membuat baru 500 ekor sapi di Palangka Raya yang telah divaksin.
“Dalam tahap awal, kami baru menyelesaikan vaksin PMK untuk 500 ekor ternak sapi,” papar Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Palangka Raya, drh Eko Hari Yuwono, Jumat (1/7).
“Kalau dihitung berdasarkan jumlah sapi yang harus divaksin, stok vaksin di Palangka Raya sangat kurang,” imbuhnya.
Vaksin PMK tersebut bukan hanya untuk sapi yang akan dikurbankan. Semua ternak sapi yang sehat diharuskan mendapatkan vaksin.
“Vaksinasi PMK hanya disuntikkan kepada sapi yang sehat dengan jeda penyuntikan 4 bulan dari dosis satu ke dosis dua. Kemudian 6 bulan dari dosis kedua ke dosis ketiga,” beber Eko Hari.
Demi mencukupi kebutuhan vaksin, Pemkot Palangka Raya hanya bisa menunggu distribusi dari Kementan melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah.
“Kalau vaksin sudah tersedia, tentu penyuntikan bisa dilakukan kembali. Sekarang stok sudah habis dan kami masih menunggu kiriman dari pusat,” tandas Eko Hari.