bakabar.com, BANJARBARU - Meski terus dipadamkan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan semakin menjadi setiap hari. Apa yang salah?
Bahkan dalam sehari, bisa terjadi lebih dari karhutla. Luasan yang terbakar pun semakin meluas, ditambah peningkatan kabut asap di berbagai wilayah.
Situasi itu membuat sejumlah kalangan beranggapan bahwa penanganan karhutla di Kalsel semrawut. Ditambah koordinasi yang minim antara pemerintah dengan relawan pemadam kebakaran.
"Memang kami tidak mengetahui ujung pangkal permasalahan. Namun diyakini ini disebabkan faktor koordinasi dan komunikasi yang belum berjalan dengan baik," papar pengamat kebijakan publik di Kalsel, Subhan Syarief, Kamis (28/9).
Baca Juga: Karhutla di Semangat Dalam Batola, Relawan Pemadam Mulai Kewalahan
Baca Juga: Hujan Buatan di Kalsel Tidak Berhasil, Karhutla Semakin Mengganas
Agar tidak semakin berlarut-larut, pemerintah disarankan untuk aktif menjalin komunikasi dan koordinasi.
"Bahkan pemerintah seharusnya mendata dan membagi zona wilayah kerja relawan agar penanganan lebih efisien, efektif dan cepat," beber Subhan.
Dengan begitu, sumber api cepat diketahui dan diatasi sebelum membesar. Termasuk bisa saling bertukar informasi, terkait kendala di lapangan.
"Masalah yang dihadapi para relawan juga perlu dicarikan solusi, sehingga kejadian karhutla bisa ditekan," urai Subhan.
Subhan Syarief meyakini semua stakeholder, termasuk relawan pemadam kebakaran, memiliki keinginan yang kuat untuk membantu pemerintah dalam menangani karhutla.
"Artinya tinggal pemerintah yang memposisikan diri sebagai sebagai koordinator utama dalam aksi penanggulangan karhutla," pungkas Subhan.