Religi

Kepedulian Hati Lebih ‘Dicintai’ Tuhan Ketimbang Besarnya Pemberian

apahabar.com, BANJARMASIN – Besarnya pemberian bukan ukuran “Kecintaan” Tuhan. Namun seberapa besar kepedulian hati merasakan kepedihan…

Featured-Image
KH Buya Syakur Yasin. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Besarnya pemberian bukan ukuran "Kecintaan" Tuhan. Namun seberapa besar kepedulian hati merasakan kepedihan orang lain, itulah yang mendapat perhatian.

KH Buya Syakur Yasin mengawali penjelasan, kehidupan ini dan segala isinya memang sudah dibuat berbeda-beda oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Jarang (untuk tidak mengatakan tidak ada) yang benar-benar memiliki kesamaan antara satu orang dengan orang lain, kecuali di film-film.

"Kalau kita tes DNA, tidak ada orang yang DNA-nya benar-benar sama. Hanya ada kemiripan jalur pada saat tes DNA, tetapi masing-masing punya keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain, contoh hidung tidak sama, mata tidak sama, jari, bahkan suara saja tidak ada yang sama, sealam dunia raya tidak ada yang benar-benar memiliki kesamaan secara sempurna," terang Buya Syakur.

Demikian juga hati, setiap orang memiliki hati yang berbeda-beda. Ada yang nakal, ada yang bangor, ada hati yang kasar, tetapi juga ada orang yang memiliki hati yang baik. Nah, orang-orang yang memiliki hati yang baik inilah yang biasanya termasuk orang-orang yang punya tingkatan sensitivitas sangat tinggi sekali, itu akan mudah terharu. Apalagi melihat penderitaan orang lain.

"Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kedatangan pengemis di rumah. Pengemis itu biasanya menggendong anak yang sangat kurus sekali, bahkan kadang matanya dikerubuni lalat. Pada pengemis dan anak yang digendog itu, kita kadang bukan hanya sekadar memberi, tapi kita juga merasakan kesedihannya. Orang yang biasanya cuek saja juga akan merasa sedih jika memiliki hati yang baik dan melihat kenyataan orang seperti itu," jelasnya.

Artinya, dalam penjelasan Buya Syakur, keterharuan dan kesedihan itu akan mudah dirasakan, dan mudah masuk ke hatinya orang-orang yang baik itu.

"Maka sesungguhnya, hati yang baik itulah yang akan diperhitungkan oleh Allah. Bukan berapa banyak uang yang telah dikeluarkan. Tapi keterharuan hatimu dalam melihat penderitaan orang lain itulah paling hebat," simpul Buya Syakur.

Sumber: Laduni.id
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner