bakabar.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pencapaian inflasi pada April lalu yang relatif terkendali. Diketahui bahwa angka inflasi pada April 2023 sebesar 4,33% yang menurun dari sebulan sebelumnya sebesar 4,97%.
Namun, akibat kenaikan harga telur dan daging ayam, ditengarai angka inflasi akan meningkat di bulan Mei. Itu terjadi karena harga telur dalam sebulan terakhir sudah naik 6%, mencapai Rp33.000 per kg.
“Diperkirakan inflasi Mei akan mencapai 4,4% year on year. Padahal lebaran sudah lewat, tapi inflasi masih akan diatas 4% dan ini akan menjadi tantangan serius bagi pengendalian inflasi,” ujar Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudistira kepada bakabar.com, Kamis (1/6/2023).
Pemerintah, kata Bhima, harus mencari solusi untuk mencegah kenaikan kedua komoditas pangan strategis tersebut, agar bisa menekan inflasi.
Baca Juga: Harga Telur Merangkak Naik di Bekasi, Tembus Rp 32 Ribu
“Pemerintah harus serius kendalikan harga telur dan daging ayam lewat berbagai intervensi, termasuk meningkatkan jumlah peternak ayam, dan menjamin stabilitas harga pakan ternak,” ujarnya.
Harga daging ayam belakangan ini memang terus mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi secara bertahap, mulai dari harga Rp48.000 per kg naik ke Rp50.000 per kg. Bahkan pada 25 Mei 2023 sempat tembus Rp53.000 per kg.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Kamis (1/6), rata-rata harganya sekitar Rp38.150 per kg.
Sementara itu, berdasarkan data PIHPS, harga telur ayam saat ini mencapai Rp31.750 per kg dari sebelumnya harga telur dibanderol Rp31.850 per kg. Padahal sebelum ada kenaikan harga, konsumen mendapat harga kisaran Rp25.000 hingga Rp27.000 per kg.
