Piala Dunia U-17

Kementerian PUPR Sterilkan GBT, Nasib Persebaya Dipertanyakan

Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi venue utama pertandingan Piala Dunia U-17 di Surabaya. Sejumlah persiapan mulai dilakukan termasuk perbaikan stadion.

Featured-Image
Stadion Gelora Bung Tomo, Foto: apahabar.com/Izzatun Najibah

bakabar.com, SURABAYA - Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi venue utama pertandingan Piala Dunia U-17 di Surabaya. Sejumlah persiapan mulai dilakukan termasuk perbaikan stadion.

Sebuah surat kebijakan baru yang dilayangkan Kementerian PUPR per tanggal 15 September 2023 akan melakukan sterilisasi seluruh lapangan yang menjadi venue Piala Dunia U-17.

Dalam surat tersebut, tertulis dengan jelas bahwa selama dilakukan renovasi, pemilik aset dilarang untuk menggelar kegiatan apapun di lapangan.

"Mengingat akan dilaksanakannya kegiatan renovasi pada stadion dan lapangan sebagaimana terlampir, kami mengharapkan kepada pemilik aset agar tidak menggunakan stadion dan lapangan untuk kegiatan apapun mula 15 September 2023 sampai dengan Piala Dunia U-17 2023 selesai," tulis Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR Essy Asiah.

Baca Juga: Ketum PSSI Pastikan Opening Ceremony Piala Dunia U-17 Meriah!

Kebijakan ini menimbulkan polemik, terutama di kubu Persebaya Surabaya. Sebab, pertandingan Liga 1 2023/2024 masih bergulir.

Diketahui, agenda terdekat Persebaya adalah menjamu Arema FC di Surabaya pada Sabtu, 23 September nanti.

Mengingat selama ini GBT menjadi home bagi Persebaya, maka pelaksanaan pertandingan dengan Arema dan beberapa klub ke depan dipertanyakan.

"Renovasi apa? Tidak jelas! Kapan mulai renovasinya pun juga tidak tertera di surat. Aneh!," tegas Manajemen Persebaya, Senin (18/9).

Baca Juga: Peta Kekuatan Grup A Piala Dunia U-17, Timnas U-17 Waspadai Ekuador

Sebagaimana diketahui, Piala Dunia U-17 2023 akan bergulir mulai 10 November hingga 2 Desember mendatang. Artinya, FIFA, PSSI, maupun pemerintah Indonesia memiliki jangka waktu sekitar dua bulan menuju Piala Dunia U-17.

"Ini seperti memaksa Persebaya terusir dari Surabaya. Keluarnya surat PUPR yang sangat mendadak membuat status pertandingan Persebaya vs Arema FC menjadi ngambang," sambung pernyataan tersebut.

Sementara itu, Stadion Manahan Solo yang juga menjadi salah satu venue selain GBT, JIS Jakarta dan Si Jalak Harupat Bandung, pada 16 September kemarin masih menggelar pertandingan Persis Solo vs PSIS Sleman.

Baca Juga: Hasil Undian Piala Dunia U-17 2023: Indonesia Terhindar Grup Neraka

Fakta ini berbanding terbalik dengan kebijakan yang diberlakukan Kementerian PUPR.

"Pemerintah, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 harus bijaksana. Rencana renovasi GBT seperti yang tertera dalam surat PUPR sungguh tidak jelas," beber Persebaya.

Editor


Komentar
Banner
Banner