bakabar.com, JAKARTA - Kementerian PUPR sedang konsen pada megaproyek Bendungan Pancur Hanau. Demi mencegah banjir di Hulu Sungai Tengah (HSU), Kalsel.
"Bendungan Pancur Hanau Hulu Sungai Tengah ini termasuk dalam kluster tahap feasibility study. Pembangunan ini adalah kebutuhan masyarakat," kata Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Adenan Rasyid, Jumat (27/10).
Bendungan Pancur Hanau masuk daftar 126 proyek serupa nasional. Di mana ada delapan yang sudah tersertifikasi.
Baca Juga: PUPR Gandeng Jepang Garap Bendungan Megaproyek IKN
Selebihnya, ada juga kluster yang sudah masuk tahap sipil desain. Jumlahnya sekitar 33 bendungan.
Nah, Bendungan Pancur Hanau masuk klaster feasibility study bersama 39 lokasi lainnya. Dan sisanya 45 baru ke tahap potensi.
Pembangunan bendungan baru itu tergolong urgen. Yang utama demi mencegah banjir. Selebihnya untuk menopang kebutuhan air lahan pertanian. Di mana diproyeksikan mampu mengaliri 5.500 hektare sawah.
Baca Juga: Jaksa Berwenang Bungkam Terduga Koruptor Bendungan Tapin
Angka tersebut mengacu Bendungan Batang Alai yang lebih dulu ada. Di mana bisa mengairi lahan sawah sekitar 5.600 hektare.
Jika kedua bendungan itu dipadukan, digadang mampu meningkatkan panen padi 120.000 hingga 130.000. Mengingat, HST salah satu gerbang IKN.
"Saya sudah melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Pembangunan bendungan ini sangat penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Bupati HST, Aulia Oktafiandi dikutip, Kamis (26/10).