bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negri (Kemenlu) enggan memberikan tanggapan terkait dengan hilangnya dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Ahmad Munasir Rafie yang ternyata hanya mengubah rute perjalanan ke Amerika Serikat.
Semula, Ahmad bertolak bersama koleganya menghadiri aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia. Namun tanpa kabar Ahmad justru menghilang dan tak memberi kabar apapun sehingga sempat dinyatakan hilang.
Baca Juga: Katanya Hilang, Dosen UII asal Banjarmasin Rutin Keluar-Masuk AS
Kemudian, Ahmad terdeteksi masuk ke Amerika Serikat melalui Boston yang tercatat dalam Customs and Border Protection (CBP).
"Tidak ada tanggapan. Kemlu meneruskan informasi yang terkumpul ke UII dan UII yang diberi kewenangan oleh keluarga untuk bicara atas nama UII dan keluarga," kata Juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah kepada bakabar.com, Rabu (22/2).
Baca Juga: Polri Pastikan Dosen UII Tak Hilang, Tanpa Kabar Ubah Rute Perjalanan
Kendati demikian, Kemenlu menyatakan bersedia untuk memfasilitasi lebih lanjut jika Universitas Islam Indonesia (UII) dan pihak keluarga berkaitan dengan Ahmad Munasir yang sepat dinyatakan hilang.
"Pada waktunya nanti kalau ada permintaan fasilitasi lebih lanjut dari UII atau keluarga ke Kemlu atau KJRI New York, tentunya akan diberikan fasilitasi tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Dosen UII Terdeteksi Masuk AS, Misi Kepergian Dipertanyakan
Sementara, Kadiv Hubungan Internasional (Hubinter) Polri, Irjen Pol Krishna Murti menyatakan dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasif Rafie Pratama tidak hilang dan hanya mengubah rute kepulangan tanpa memberitahu siapapun.
“Sudah terdeteksi, yang bersangkutan tidak hilang. Tapi mengubah rute tanpa memberitahu siapa pun,” kata Krishna di Jakarta, Senin (20/2).
Namun Krishna belum membeberkan alasan Ahmad tak memberitahu siapapun terkait perjalanannya yang membuat geger ruang publik. Terutama Ahmad melakukan perjalanan untuk menghadiri aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia.
Tetapi, Divhubinter Polri mengantongi bukti tiket penerbangan Istanbul-Boston yang dipesan dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie sebelum dinyatakan hilang.
"Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta. Baru ditemukan setelah katanya hilang," pungkasnya.