bakabar.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menyebut bahwa potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp5.400triliun pada tahun 2030.
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenkopUKM Siti Azizah menilai pertumbuhan tersebut menjadi yang terbesar di antara negara ASEAN. Dimana UMKM memiliki kontribusi terbesar dalam ekonomi digital dalam negeri.
Di sisi lain, UMKM juga berkontribusi besar dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Menurut Siti, total kontribusi UMKM dalam PDB mencapai 61 persen.
“Jadi dengan kondisi seperti ini kita melihat bahwa UMKM menepati posisi paling penting untuk mereka juga masuk ke dalam ekonomi digital,” ujarnya dalam webinar digitalisasi keuangan, Kamis (2/3).
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing UKM, ILO Luncurkan Program Transformasi Digital
Terdapat empat sektor dengan potensi pertumbuhan tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) terbesar. Sektor pertama adalah e-commerce.
Berdasarkan data KemenkopUKM, pada 2022 sektor e-commerce telah mengalami pertumbuhan sebesar 22 persen, jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dengan nilai CAGR sebesar USD59 juta pada 2022 dan USD48 juta untuk tahun 2021.
Sektor tersebut, diproyeksikan terus mengalami pertumbuhan mencapai 17 persen hingga 2025 atau sebesar USD95 juta.
Kemudian, sektor kedua adalah tranportasi dan makanan yang pada 2022 juga mengalami pertumbuhan sebesar 19 persen. Total pertumbuhan pada sektor tersebut mencapai USD8 juta pada 2022.
Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas UKM, RI Dapat Hibah 5,5 Juta Dolar dari Korea
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2021 yang hanya mancapai USD7 Juta.
“Sektor ketiga adalah online travel yang sempat mengalami penurunan tajam hingga 45 persen pada 2019 akibat pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Tapi saat ini sektor tersebut terus menunjukan pemulihan. Terjadi pertumbuhan pada tahun 2022 sebesar 60 persen dibandingkan 2021. Dengan nilai pertumbuhan mencapai sebesar USD3 juta pada 2022 dan USD2 jutauntuk tahun 2021.
Sektor tersebut diproyeksikan mengalami pertumbuhan sebesar 45 persen atau sebesar USD10 juta pada tahun 2025.
Baca Juga: Lanjutkan Penanganan Koperasi Bermasalah, KemenKopUKM Bentuk Tim Khusus
Terakhir adalah sektor online media yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pada 2022 pertumbuhannya mencapai 5 persen, lebih tinggi dari 2021.
Nilai pertumbuhan pada sektor tersebut mencapai USD6,4 juta pada 2022 dan USD6,1 juta untuk tahun 2021. Diproyeksikan mengalami pertumbuhan sebesar 19 persen atau sebesar USD11 juta pada tahun 2025.
“Potensi ini yang selalu kita sampaikan kepada pelaku UMKM bahwa itulah pasar yang perlu kita masuki juga,” pungkasnya.