bakabar.com, BANJARBARU - Layanan satu pintu atau one stop service dan adanya petugas khusus menjadi inovasi dari dihapusnya kuota pendamping calon jemaah haji (CJH) lanjut usia (Lansia) 2023.
"Ada petugas haji khusus yang telah diberikan pengetahuan dan wawasan dalam penanganan lansia," papar Humas Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Selatan (Kalsel) Rajudin kepada bakabar.com, Kamis (1/6).
Nantinya, CJH lansia akan mendapat perhatian khusus dari para petugas haji tersebut. Semisal, saat masuk ke asrama haji, tidak dibiarkan mengantre terlalu lama juga untuk pengurusan dokumen.
Tentunya petugas khusus ini juga sigap dalam melayani segala kebutuhan lansia, baik itu di embarkasi, pemondokan dan dalam melakukan ibadah.
Petugas khusus juga terus berkoordinasi dengan petugas kesehatan untuk mengetahui kesehatan jemaah lansia serta memberikan obat-obatan medis yang diperlukan. Intinya semua proses memudahkan bagi para jemaah lansia.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kemenag Kalsel, HM Tambrin, mengatakan bahwa Embarkasi Banjarmasin juga menerapkan pelayanan satu pintu atau one stop service terhadap jemaah haji tahun ini.
Kebijakan itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap jemaah. Khususnya jemaah lansia.
Semua kegiatan katanya digabungkan dalam satu momen pertemuan, sehingga CJH tidak perlu bolak balik mengikuti berbagai kegiatan.
Mereka juga nanti berkesempatan memiliki banyak waktu istirahat di asrama.
“Harapannya, jemaah haji dengan kondisi yang lebih siap dan tidak kelelahan menjelang keberangkatan,” katanya.
Tambrin juga berpesan agar para CJH menjaga kesehatannya dengan baik.
"Setiap ba'da subuh jalan kaki 30 menit, persiapkan vitamin dan obat-obatan yang diperlukan mandiri. Dan banyak berdoa kepada Allah SWT," tuntasnya.
Baca Juga: Jemaah Haji yang Sakit Tidak Batal Berangkat, Kemenag Kalsel: Hanya Tertunda