News

Kemarau 2023 Lebih Kering, Polda Kalsel Siaga Hadapi Ancaman Karhutla

BMKG memprediksi fenomena cuaca La Nina akan membuat hujan rendah dan kemarau lebih panjang. Untuk itu antisipasi awal karhutla perlu dilakukan sejak dini

Featured-Image
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran hutan di Kalses beberapa tahun lalu.(Foto: Gatra)

bakabar.com, JAKARTA - Kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan menjadi masalah laten yang perlu menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah pada musim panas. Salah satunya wilayahnya adalah di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Berkaitan dengan itu, Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan mulai bersiaga dengan melakukan langkah pencegahan sejak dini soal potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (kathutla) yang tahun ini.

Langkah itu bertolak dari diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebut musim kemarau akan lebih kering seperti tahun 2019 lalu.

"Peringatan dari BMKG ini langsung kami sikapi dengan peningkatan langkah-langkah pencegahan karhutla sedari awal," kata Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi di Banjarmasin, Rabu (18/1) melansir Antara.

Baca Juga: Menteri LHK Sebut Indonesia Berhasil Tekan Kebakaran Hutan selama 3 Tahun Terakhir

Menurut dia, langkah yang cepat dan tepat sangatlah menentukan keberhasilan dalam upaya penanggulangan karhutla dengan mengedepankan pencegahan.

"Saya perintahkan anggota di lapangan semuanya bergerak sosialisasi dan edukasi masyarakat di wilayahnya menghadapi musim kemarau tahun ini terutama terkait ancaman karhutla," ujar jenderal bintang dua itu.

Diakui dia, sektor pertanian dan perkebunan menjadi wilayah paling rawan karhutla selain lahan-lahan kosong yang ditumbuhi padang ilalang atau rumput liar.

Baca Juga: IKN Kejar Prinsip Kota Hutan, 75 Persen Area Dijadikan Ruang Hijau

Untuk itulah, semua orang tak terkecuali petani dilarang keras membakar lahan dengan alasan apapun ketika musim kemarau karena rawan apinya menjalar tak terkendali hingga menyebabkan kebakaran lahan secara luas.

"Lebih baik mencegah daripada terlanjur terjadi, begitu juga karhutla bakal merugikan banyak sektor terdampak akibat kabut asap yang ditimbulkannya," tegas Andi Rian.

Ketika musim kemarau telah melanda, tambah dia, maka patroli karhutla ditingkatkan menyasar lokasi-lokasi yang rawan terbakar ataupun sengaja dibakar.

Munculnya titik api sekecil apapun menurutnya harus segera dipadamkan agar tidak membesar yang pada akhirnya sulit diatasi.

Baca Juga: Hadapi Perubahan Iklim, Pembangunan IKN Usung Konsep Kota Hutan

Kemudian pula kawasan sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru menjadi salah satu fokus pengawasan dari bahaya karhutla agar jangan sampai kabut asap yang muncul mengganggu penerbangan.

"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya dari laporan yang saya terima, ada beberapa lokasi rawan karhutla perlu mendapatkan perhatian karena asapnya sampai mengarah ke bandara," ujarnya.

Sementara Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin Shaaimul Qadri mengatakan curah hujan relatif lebih rendah tahun ini dipicu fenomena cuaca La Nina akan semakin lemah pada Maret hingga April 2023 mendatang.

Editor


Komentar
Banner
Banner