bakabar.com, JAKARTA – Perencanaan Ahli Utama Kementerian PPN/Bappenas, Hayu Parasati mengungkapkan untuk mengejar prinsip kota hujan, setidaknya sebesar 75 persen area IKN akan dijadikan ruang hijau.
Penetapan tersebut sesuai dengan prinsip awal pembangunan Ibukota, yaitu untuk menjadi kota yang selaras dengan alam.
“Dari 256.142 hektare wilayah IKN, 75 persennya akan dijadikan ruang hijau,” ujarnya dalam acara Sosialiasi UU No.3 Tahun 2022 tentang IKN dan Peraturan Pelaksana UU IKN dalam siaran daring, Kamis (20/10).
Baca Juga: Jokowi Pastikan IKN akan Menjadi Kota Berbasis Hutan dan Alam
Ruang hijau tersebut, kata Hayu, akan ditetapkan sebagai daerah yang tidak diperbolahkan untuk adanya kegiatan pembangunan.
Dalam 75 persen ruang hijau tersebut, di dalamnya akan terbagi lagi menjadi dua area. Keduanya area tersebut adalah wilayah ruang hijau yang dilindungi dan kawasan yang akan digunakan dengan tujuan untuk ketahanan pangan.
Area ruang hijau yang dilindungi akan mencakup seluas 65 persen. Sedangkan untuk wilayah yang ditetapkan sebagai ketahanan pangan akan digunakan seluas 10 persen.
Baca Juga: Dorong Indonesia Sentris, Jokowi: Pemindahan Ibukota sebagai Basis Ekonomi Baru
“Wilayah tersebut nantinya akan bisa dikunjungi penduduk IKN sebagai tempat rekreasi,” ungkapnya.
Hayu menambahkan penduduk IKN akan diperbolehkan untuk mengunjungi 100 persen ruang hijau tersebut, dengan tujuan rekreasi dan nantinya dapat ditempuh selama 10 menit berjalan kaki.
“100 persen bangunan di IKN akan menggunakan konsep green building,” ucap Hayu.
Baca Juga: Melampaui Jakarta, Ini 9 Kekhususan yang Melekat pada IKN
Konsep green building adalah bangunan yang dalam desain sampai dengan konstruksinya, dibuat dengan prinsip ramah lingkungan.
Pembangunan green building tersebut, menurut Hayu sesuai dengan pendekatan lanskap terintegrasi untuk kehidupan manusia yang berdampingan dengan alam.
“Sesuai dengan tujuan IKN untuk menjadi kota berkelanjutan di dunia,” tutupnya.
