bakabar.com, JAKARTA – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) akan mengusung konsep hutan kota (Forest City). Rencana tersebut akan diawali dengan merehabilitasi hutan dan lahan di sekitar kawasan untuk memastikan calon ibu kota akan siap menghadapi tantangan perubahan iklim.
Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dyah Murtingsih menjelaskan pembangunan IKN perlu memerhatikan manajemen bentang alam dan keanekaragaman hayati.
Di Pulau Kalimantan tempat IKN berada, faktor-faktor tersebut menjadi perhatian karena memiliki keberagaman flora dan fauna. Termasuk di antaranya terdapat satwa endemik seperti orangutan dan bekantan.
“IKN harus bisa menjadi habitat bagi spesies endemik flora maupun flora,” kata Dyah seperti dilansir Antara, Selasa (8/11).
Baca Juga: Gedung Sekretariat Presiden Berdiri di IKN Kaltim Akhir 2024
Dengan konsep Hutan Kota, kondisi IKN akan berupa hutan tanaman industri akan dikembalikan menjadi hutan hujan tropis dengan melakukan penanaman tanaman endemik.
Saat ini KLHK tengah menyiapkan lahan seluas 16 hektare untuk pembangunan Persemaian Mentawir yang akan menyediakan 15 juta pohon setiap tahun. Hal itu dilakukan untuk mendukung pembangunan dan rehabilitasi hutan di IKN.
Salah satunya upaya mengembalikan hutan hujan tropis dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat.
“Kondisi hutan alam di sekitarnya pun harus dipertahankan dan dijaga kelestariannya,” jelasnya.
Baca Juga: Bendungan Sepaku Semoi Bisa Kendalikan Banjir dan Suplai Air Bersih di IKN
Pemerintah juga mengajak dan menantang sektor swasta untuk terlibat aktif mewujudkan ambisi pembangunan Forest City IKN dengan skema Public-Private Partnership.
Menurut dia, keterlibatan swasta dalam pembangunan hutan di IKN sekaligus bisa mendukung pengurangan emisi karbon yang saat ini sangat dibutuhkan di tengah upaya mengendalikan perubahan iklim.
IKN Nusantara dibangun di kawasan seluas 256 ribu hektare dengan 3 zona yang terdiri dari kawasan inti pusat pemerintahan (6.671 hektare), kawasan ibu kota negara (56.181 hektare) dan sisanya zona kawasan pengembangan.