Mayat Sekeluarga Kalideres

Keluarga Korban Mayat Sekeluarga Kalideres: 20 Tahun Putus Komunikasi

Penemuan empat jasad di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11), diduga sempat kelaparan. Kapolres Metro Kalideres

Featured-Image
Kerabat korban mayat Kalideres (Foto:apahabar.com/Dian finka)

bakabar.com, JAKARTA- Penemuan empat jasad di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11), diduga sempat kelaparan. Kerabat korban jelaskan tidak ada konflik serius antar keluarga.

Keempat korban itu berinisial RG (71) yang merupakan kepala rumah tangga, kemudian isterinya RM (68), anaknya DF (42), dan adik RG, BG (68).

Menurut keterangan kerabat korban Handoyo saudara ipar dari RM, mereka terkejut dengan penemuan korban sudah tidak bernyawa di rumah. hal itu juga dijelaskan bahwa hampir 20 tahun korban dan keluarga tidak pernah berkomunikasi.

Baca Juga: Muhammadiyah Nilai Kasus Mayat Sekeluarga Kalideres Coreng Muka Pemerintah

''Kalau dengan saya pribadi itu sudah lebih dari 20 tahun,'' ujar Handoyo di kantor Polsek Kalideres, Jakarta, Sabtu, (12/11).

Memenuhi panggilan pemeriksaan di Polsek Kalideres, Jakarta Barat, Handoyo mengatakan tak ada konflik keras antara keluarga, sehingga ia tidak mengetahui jika korban meninggal dan membusuk dirumahnya.

''Enggak pernah ini yah, kalo konflik keras itu gak ada lah, ya tapi kalo konflik kecil namanya dalam keluarga itu ada, tapi kalo yang besar enggak ada,'' kata Handoyo.

Dugaan sementara korban ditemukan tewas dalam kondisi sudah membusuk di rumah pribadinya, lantaran tidak mendapat asupan makanan dan minuman dalam waktu yang lama.

Baca Juga: Update Kasus Mayat Sekeluarga Kalideres: Kerabat Diperiksa Polisi

Saat ini jasad itu kemudian di autopsi di RS Polri Kramat Jati dan menunjukan tidak ada bekas luka penganiayaan pada empat jasad tersebut. Keluarga saat ini tengah mengurus surat izin mengambil jenazah di RS Polri, dan akan mengkremasi keempat korban tewas pada minggu.

''Jenazah rencana besok dikremasi, hari ini minta surat,'' jelas Handoyo.

Editor


Komentar
Banner
Banner