bakabar.com, KANDANGAN – Satu per satu fakta di balik pembunuhan Sukirman terus terungkap. Terbaru, terkuak alasan mengapa polisi begitu sulit mengungkap kasus kematian pedagang es krim asal Kandangan, Hulu Sungai Selatan ini.
Bermula pada Minggu 25 April 2021 lalu, Sukirman hilang lantaran tidak pulang hingga menjelang petang setelah berjualan es krim keliling ke perkampungan daerah pegunungan Meratus.
Sehari kemudian, Arianto (35) yang kuatir bersama seorang rekannya berangkat menyisiri tiap perkampungan yang disinggahi Sukirman.
“Biasanya Bapak berangkat pagi dan pulang sebelum petang, nah ini tidak pulang sampai malam,” ceritanya kepada bakabar.com, Jumat (10/9).
Pencarian dilakukan dengan menyisir semak-semak di pinggir jalan dan memastikan lokasi terakhir Sukirman hilang sambil menyebar brosur kehilangan.
“Kami berdua mencari jejak di sepanjang jalan, takutnya bapak jatuh ke jurang,” katanya.
Bahkan, Arianto sempat turun ke bawah jembatan yang diduga tempat eksekusi awal terhadap Sukirman.
“Enggak ada jejak sama sekali, anehnya lokasi eksekusi tak ada bekas darah. Seperti sudah dibersihkan,” ungkapnya.
Menariknya, Arianto ternyata sempat bertemu salah satu pelaku ketika mencari Sukirman.
“Dia sedang rebahan di rumahnya dan sempat bingung ketika saya tanyakan keberadaan bapak,” kata Arianto sambil menunjuk foto salah satu pelaku.
Di rumah berbeda, Arianto kembali menanyakan keberadaan mertuanya itu kepada pemuda kampung yang ternyata juga merupakan pelaku pembunuhan terhadap Sukirman.
Tetapi, jawaban yang diperoleh berbanding terbalik dengan ucapan warga yang anaknya membeli es krim.
“Pelaku bilang pukul 17.00 bapak sedang menuju kampung lain, sementara yang membeli es krim bilang sudah arah menuju pulang,” jelasnya.
Di situ Arianto mulai mencium kejanggalan dalam pencarian di Dusun Trangkin, Desa Munggu Lahung, Paramasan tersebut. Asal tahu saja, jarak tempuh Paramasan dari Kandangan mencapai 3 jam lamanya.
Kronologi Terungkapnya 3 Bocah Banjar Bunuh-Rampok Paman Es Kandangan
Malam itu, keluarga korban melaporkan peristiwa hilangnya Sukirman kepada pihak kepolisian, relawan emergensi gabungan, serta Tagana, Kabupaten HSS.
“Karena sudah sore, proses pencarian dilakukan keesokan paginya,” jelas Arianto.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: