bakabar.com, JAKARTA - Kejahatan di Jakarta meningkat 32 persen. Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.
angka kejahatan tahun ini mencapai 52.430. Jauh lebih banyak di bandingkan 2022 yang hanya 37.453 perkara.
"Sementara untuk crime cleareance sebanyak 37.453 perkara dan mengalami kenaikan. Otomatis jumlah crime total naik tentunya crime clereance juga naik," kata di Gedung BPMJ, Kamis (28/12).
Baca Juga: Kapolri Buka-bukaan Kinerja Polisi Tak Maksimal
Karyoto menyebut, kenaikan crime total dan crime clearence terjadi pada masing-masing direktorat reserse, baik ditreskrimum, ditreskrimsus dan ditresnarkoba.
Kenaikan kejahatan, kata Karyoto, didominasi oleh perkara penipuan dan penggelapan.
"Bisa kita lihat naiknya ditreskrimum tahun 2023 sebanyak 32.884 perkara ini didominasi dengan perkara penipuan dan penggelapan," jelasnya.
Ia menuturkan, kejahatan penipuan adalah sesuatu yang tak dapat dicegah. Adapun penipuan yang marak adalah melalui online.
Untuk mengatasi masalah ini, lanjut dia, pihaknya telah memberikan imbauan kepada masyarakat di berbagai tempat.
"Imbauan sudah ada di mana-mana namun biasanya memang melibatkan masyarakat kita yang belum paham tentang online sehingga dia mudah tertipu," jelasnya.
Baca Juga: Darurat! Polri Ringkus 39 Ribu Kasus Narkoba Sepanjang 2023
Lebih lanjut, kejahatan yang ditangani Ditreskrimsus Polda Metro Jaya meningkat 12 persen atau sebanyak 1.900. Sedangkan crime clereance sebanyak 1.313 perkara meningkat 5.3 persen.
Kemudian kejahatan narkoba tahun ini meningkat 47 persen atau 5.282 perkara.
"Seluruh kepolisian yang bertugas dalam bidang narkoba dalam jajaran Polda Metro Jaya giat melakukan penangkapan dan ini juga sangat memprihatinkan artinya jumlah pengguna yang ada disekitar kita cukup signifikan," ujarnya.